Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Istri Dokter Anggap Suaminya Diculik

18 April 2012 | Rabu, April 18, 2012 WIB Last Updated 2012-04-18T14:00:48Z

drg. Dwi Endah Sri
Kota Bima,(SM).- Penangkapan dokter YA yang diduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 di Kelurahan Pane pekan lalu, dinilai istri YA, drg. Dwi Endah S sebagai penculikan.
Penilaian penculikan tersebut, ungkap Dwi, karena hingga saat ini pihaknya belum menerima surat atau pemberitahuan dari aparat Kepolisian, baik secara lisan, tertulis maupun dihubungi via celuller. Bahkan, Dwi menilai polisi tidak punya itikad baik menghargai dan bahkan memberikan surat penangkapan.

“Bapak (panggilannya untuk YA,red) itu bukan ditangkap, tapi diculik. Karena hingga saat ini belum ada polisi yang datang memberitahu bahwa bapak sudah di tangkap,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa kemarin.
Mengenai keberadaan suaminya, setahu Sri, YA berada di Jakarta. Hal tersebut juga diperkuat dari adanya sejumlah pemberitaan. Namun untuk memastikan keberadaan YA, dirinya akan menghubungi Tim Pembela Muslim (TPM) Jakarta.
Terkait tudingan YA menyembunyikan Ridho, Dwi membantahnya. Karena setahu dirinya, awal kedatangan Ridho ke rumah YA, bukan karena hubungan keluarga atau teman, tapi sebagai pasien asal Jakarta. Karena tak ada uang untuk membayar periksa gigi, Ridho yang saat itu juga minta bekerja di tempat itu, akhirnya di terima YA untuk menjadi penjaga tempat praktek. “Saat itu kebetulan penjaga tempat praktek tidak ada, dan Ridho dianggap baik oleh  Bapak, akhirnya Ridho diterima bekerja sebagai penjaga praktek,” ulasnya.
Dwi melanjutkan, saat itu Ridho bekerja selama enam bulan. Kemudian sempat balik ke Jakarta, dan datang tiga hari lagi sebelum penangkapan itu terjadi. “Balik dari Jakarta, dia nginap dirumah sembari mencari kos-kosan. Tidurnya pun tidak di dalam, melainkan di luar  tunggu praktek bapak,” jelasnya.
Dia menambahkan, jika suaminya tahu Ridho itu teroris, tentu dari awal YA tidak akan menerima Ridho untuk bekerja di rumahnya. Lagi pula, pasien suaminya kebanyakan dari Polisi dan TNI.
Dwi mengaku, orang tua YA dan orang tuanya sudah tiba di Bima. kedatangannya tidak lain hanya untuk menemani dirinya serta memberikan semangat. “Keduanya belum bisa ditemui. Namun yang pasti, orang tua BApak dan mertuanya kaget dengan penculikan bapak. Karena setahu mereka, bapak bukan teroris. Bapak itu orang baik, yang tidak bisa lihat orang lain susah,” katanya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update