Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Honorer ‘Serang’ Pendopo Bupati Dompu

19 April 2012 | Kamis, April 19, 2012 WIB Last Updated 2012-04-19T14:48:06Z

Dompu, (SM).- Aksi demonstrasi massa forum honorer terkait dugaan manipulasi data honorer yang lulus verifikasi BKN sebanyak 173 di Kabupaten Dompu, kembali berlangsung Rabu (18/4) di depan Pandopo rumah dinas Bupati.
Aksi berawal di depan Masjid Agung Baiturrahman dibawah  Koorlap Aruji  Ketua Forum Honorer. Massa melakukan long march menuju gedung DPRD Dompu. Hanya saja keadaan dalam gedung dewan tampak sepi, karena para  wakil rakyat terhormat itu dikabarkan tengah melakukan perjalan keluar daerah dengan agenda Kunjungan Kerja (Kunker) ke Bogor.

Massa dalam orasinya meminta komitmen Pansus DPRD untuk serius mengungkap secara tuntas dugaan kebobrokan para pimpinan SKPD terutama di BKD Dompu yang terindikasi melakukan manipulasi data tenaga honorer yang diangkat tahun 2006 – 2008  dimundurkan menjadi tahun 2005.  ‘’173 tenaga honorer yang lulus verifikasi BKN  banyak dimanipulasi,’’ujar Agus Salim Honorer.
Menurut massa honorer, manipulasi data honorer merupakan pelanggaran hukum dan telah merugikan nasib mereka yang jelas – jelas memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan PP 48 tahun 2005 dan Surat Edaran (SE) Menpan nomo 05 tahun 2010. ‘’Yang punya uang diloloskan. Sedangkan kami yang tidak memiliki uang diabaikan,’’tandasnya.
Beralih dari gedung dewan, massa menuju Kantor Bupati Dompu dibawa pengawalan ketat aparat kepolisian.
Ibrahim honorer bagian umum Setda Dompu dalam orasinya mengatakan, sudah 7 tahun dia mengabdi sebagai tenaga honorer dengan harapan diangkat sebagai PNS. Bahkan dirinya  tetap rajin masuk kantor agar mendapat perhatian dan kepercayaan dari Pemda setempat. Namun ia sangat kecewa  dengan tindakan sejumlah pejabat lingkup Pemda setempat yang  memanipulasi data tenaga honorer sehingga lulus verifikasi 173 BKN. ‘’Dimana rasaan keadilan dan kemanusiaan para pejabat sampai mengabaikan nasib kami yang benar – benar mengabdi selama ini. Apa karena kami tidak punya uang,’’tanya Ibrahim.
Sementara St.Akmal seorang guru honorer, berorasi sembari menangis karena tak mampu menahan rasa perih akibat harapan tidak kesampaian. Dia menuturkan, melalui database K1 dirinya menuangkan harapan besar untuk menjadi PNS. Sebab SK honorer pengangkatan terhadap dirinya  sejak tahun 2005. Malah dia sudah menyampaikan hal itu kepada para anak – anaknya untuk menjadi PNS. Akan tetapi, angan indah berubah menjadi buram setelah melihat pengumuman dari BKN bahwa yang lulus hanya 173.
Yang paling mencengangkan, dari 173 orang yang lulus verifikasi BKN ternyata banyak yang direkayasa datanya. ‘’Kami kecewa dengan Bupati Dompu. Mana sikap tegas anda,’’tandasnya.
Melalui  unjuk rasa itu, massa honorer meminta pada Bupati Dompu agar mengeluarkan rekomendasi tentang dugaan penyimpangan  terhadap honorer yang lulus 173 itu. Sebab rekomendasi tersebut akan mereka sampaikan ke BKN sebagai dasar untuk meminta agar lembaga tersebut dapat memending terhadap kelulusan 173 dimaksud. ‘’Kami akan berangkat ke BKN bersama Pansus DPRD untuk menyampaikan data penyimpangan tenaga honorer yang lolos 173.  Untuk itu kami meminta agar Bupati mengeluarkan rekomendasi yang akan kami bawa  ke BKN,’’ujarnya.
Hingga satu jam berlalu, kehadiran massa tak mendapat sambutan dari Bupati maupun pejabat yang mewakili.  Massa  pun geram, kemudian membakar ban bekas  di pintu gerbang  menuju Pandopo  kediaman dinas Bupati. (SM.15)

×
Berita Terbaru Update