Dompu, (SM).- Aksi demonstrasi massa forum honorer terkait dugaan
manipulasi data honorer yang lulus verifikasi BKN sebanyak 173 di Kabupaten Dompu, kembali berlangsung Rabu (18/4) di depan Pandopo rumah
dinas Bupati.
Aksi berawal di depan Masjid Agung Baiturrahman
dibawah Koorlap Aruji Ketua Forum Honorer. Massa melakukan long
march menuju gedung DPRD Dompu. Hanya saja keadaan dalam gedung dewan tampak
sepi, karena para wakil rakyat terhormat itu dikabarkan tengah melakukan
perjalan keluar daerah dengan agenda Kunjungan Kerja (Kunker) ke Bogor.
Massa dalam orasinya meminta komitmen Pansus DPRD untuk serius mengungkap
secara tuntas dugaan kebobrokan para pimpinan SKPD terutama di BKD Dompu yang
terindikasi melakukan manipulasi data tenaga honorer yang diangkat tahun 2006 –
2008 dimundurkan menjadi tahun 2005. ‘’173 tenaga honorer yang
lulus verifikasi BKN banyak dimanipulasi,’’ujar Agus Salim Honorer.
Menurut massa honorer, manipulasi data honorer merupakan pelanggaran hukum
dan telah merugikan nasib mereka yang jelas – jelas memenuhi syarat sesuai
dengan ketentuan PP 48 tahun 2005 dan Surat Edaran (SE) Menpan nomo 05 tahun
2010. ‘’Yang punya uang diloloskan. Sedangkan kami yang tidak memiliki uang
diabaikan,’’tandasnya.
Beralih dari gedung dewan, massa menuju Kantor Bupati Dompu dibawa
pengawalan ketat aparat kepolisian.
Ibrahim honorer bagian umum Setda Dompu dalam orasinya mengatakan, sudah 7 tahun
dia mengabdi sebagai tenaga honorer dengan harapan diangkat sebagai PNS. Bahkan
dirinya tetap rajin masuk kantor agar mendapat perhatian dan kepercayaan
dari Pemda setempat. Namun ia sangat kecewa dengan tindakan sejumlah
pejabat lingkup Pemda setempat yang memanipulasi data tenaga honorer
sehingga lulus verifikasi 173 BKN. ‘’Dimana rasaan keadilan dan kemanusiaan
para pejabat sampai mengabaikan nasib kami yang benar – benar mengabdi selama
ini. Apa karena kami tidak punya uang,’’tanya Ibrahim.
Sementara St.Akmal seorang guru honorer, berorasi sembari menangis karena
tak mampu menahan rasa perih akibat harapan tidak kesampaian. Dia menuturkan,
melalui database K1 dirinya menuangkan harapan besar untuk menjadi PNS. Sebab
SK honorer pengangkatan terhadap dirinya sejak tahun 2005. Malah dia
sudah menyampaikan hal itu kepada para anak – anaknya untuk menjadi PNS. Akan tetapi, angan indah berubah menjadi buram setelah
melihat pengumuman dari BKN bahwa yang lulus hanya 173.
Yang paling mencengangkan, dari 173 orang yang lulus verifikasi BKN
ternyata banyak yang direkayasa datanya. ‘’Kami kecewa dengan Bupati Dompu.
Mana sikap tegas anda,’’tandasnya.
Melalui unjuk rasa itu, massa honorer meminta pada Bupati Dompu agar
mengeluarkan rekomendasi tentang dugaan penyimpangan terhadap honorer
yang lulus 173 itu. Sebab rekomendasi tersebut akan mereka sampaikan ke BKN
sebagai dasar untuk meminta agar lembaga tersebut dapat memending terhadap
kelulusan 173 dimaksud. ‘’Kami akan berangkat ke BKN bersama Pansus DPRD untuk
menyampaikan data penyimpangan tenaga honorer yang lolos 173. Untuk itu
kami meminta agar Bupati mengeluarkan rekomendasi yang akan kami bawa ke BKN,’’ujarnya.
Hingga satu jam berlalu, kehadiran massa tak mendapat sambutan dari Bupati
maupun pejabat yang mewakili. Massa pun geram, kemudian membakar
ban bekas di pintu gerbang menuju Pandopo kediaman dinas
Bupati. (SM.15)