Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

HMI Minta Polisi Hindari Konspirasi

09 April 2012 | Senin, April 09, 2012 WIB Last Updated 2012-04-09T14:55:09Z

Bima, (SM).- Kasus pembakaran asset disertai penganiayaan atas pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima oleh oknum yang ditengarai preman suruhan orang penting di Kota Bima, terus menguap. Kini, organisasi berbasis Islam tersebut menuntut keseriusan aparat kepolisian untuk mengungkap dan meringkus pelaku.  

Ketua Umum HMI Cabang Bima, Mansyur, S.Sos menegaskan, dalam menangani kasus yang berkesan merobohkan wibawa serta citra organisasi besar selevel HMI tersebut, polisi hendaknya tidak membangun konspirasi dengan Pemerintah Kota Bima, karena dalam kasus tersebut mereka menduga kuat ada keterlibatan Wakil Walikota Bima. “Kami tidak ingin mendengar kalimat bernada apologi dari Kapolres Bima Kota terkait kasus pembakaran asset dan penganiayaan kader HMI. Kami inginkan, siapapun pelakunya segera dijebloskan dalam bui dalam waktu singkat,” tegas Mansyur via seluler tadi malam.
Menurut alumni STISIP Mbojo Bima ini, kasus tersebut merupakan pidana murni. Jika saja polisi telah mengantongi nama pelakunya, tak perlu lama-lama lagi untuk membiarkan hirup udara segar. Apalagi dalam kasus tersebut, Mansyur mengaku telah mengantongi bukti rekaman yang menggambarkan keterlibatan supir Wakil Walikota. “Kami punya rekaman. Dan rekaman ini belum kami serahkan kepada pihak kepolisian,” akunya.
Mansyur mengaku, HMI merupakan organisasi kader dan memiliki massa yang cukup besar. Membakar asset secretariat dan menganiaya kader HMI merupakan pukulan telak bagi para alumni di seantero Nusantara, apalagi kader yang ada di Bima. “Kami sudah mendapat mandat dan rekomendasi dari sejumlah alumni yang meminta kami untuk terus mengibarkan bendera HMI di jalan tatkala masalah ini tak diselasaikan dalam waktu singkat,” tegasnya.
Selain mendesak pihak kepolisian, HMI Bima juga melayangkan aspirasi kepada DPRD Kota Bima, agar membentuk Panitia Khusus (Pansus), menyikapi dugaan keterlibatan Wakil Walikota Bima. “DPRD juga jangan menutup mata dan telinga atas peristiwa ini. Kasus yang menimpa kami ini seolah membunuh esensi demokrasi. Kami mendesak legislative sesegera mungkin membentuk Pansus,” pintanya.
Walikota Bima, juga tak lepas dari sorotan HMI Bima. Mereka meminta penguasa di Kota Bima itu tidak melindungi Wakil Walikota, jika saja nanti terbukti secara sah memprakarsai pembakaran dan penganiayaan. “Jangan karena saudara, lantas Walikota melindungi,” tandas Mansyur. (SM.01)
×
Berita Terbaru Update