Bima, (SM).- Kasus pembakaran asset disertai penganiayaan atas
pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima oleh oknum yang ditengarai
preman suruhan orang penting di Kota Bima, terus menguap. Kini, organisasi
berbasis Islam tersebut menuntut keseriusan aparat kepolisian untuk mengungkap
dan meringkus pelaku.
Ketua Umum HMI Cabang Bima, Mansyur,
S.Sos menegaskan, dalam menangani kasus yang berkesan merobohkan wibawa serta
citra organisasi besar selevel HMI tersebut, polisi hendaknya tidak membangun
konspirasi dengan Pemerintah Kota Bima, karena dalam kasus tersebut mereka
menduga kuat ada keterlibatan Wakil Walikota Bima. “Kami tidak ingin mendengar
kalimat bernada apologi dari Kapolres Bima Kota terkait kasus pembakaran
asset dan penganiayaan kader HMI. Kami inginkan, siapapun pelakunya segera
dijebloskan dalam bui dalam waktu singkat,” tegas Mansyur via seluler tadi
malam.
Menurut alumni STISIP Mbojo Bima
ini, kasus tersebut merupakan pidana murni. Jika saja polisi telah mengantongi
nama pelakunya, tak perlu lama-lama lagi untuk membiarkan hirup udara segar.
Apalagi dalam kasus tersebut, Mansyur mengaku telah mengantongi bukti rekaman yang
menggambarkan keterlibatan supir Wakil Walikota. “Kami punya rekaman. Dan
rekaman ini belum kami serahkan kepada pihak kepolisian,” akunya.
Mansyur mengaku, HMI merupakan
organisasi kader dan memiliki massa yang cukup besar. Membakar asset
secretariat dan menganiaya kader HMI merupakan pukulan telak bagi para alumni
di seantero Nusantara, apalagi kader yang ada di Bima. “Kami sudah mendapat
mandat dan rekomendasi dari sejumlah alumni yang meminta kami untuk terus
mengibarkan bendera HMI di jalan tatkala masalah ini tak diselasaikan dalam
waktu singkat,” tegasnya.
Selain mendesak pihak kepolisian,
HMI Bima juga melayangkan aspirasi kepada DPRD Kota Bima, agar membentuk
Panitia Khusus (Pansus), menyikapi dugaan keterlibatan Wakil Walikota Bima.
“DPRD juga jangan menutup mata dan telinga atas peristiwa ini. Kasus yang
menimpa kami ini seolah membunuh esensi demokrasi. Kami mendesak legislative
sesegera mungkin membentuk Pansus,” pintanya.
Walikota Bima, juga tak lepas dari
sorotan HMI Bima. Mereka meminta penguasa di Kota Bima itu tidak melindungi
Wakil Walikota, jika saja nanti terbukti secara sah memprakarsai pembakaran dan
penganiayaan. “Jangan karena saudara, lantas Walikota melindungi,” tandas
Mansyur. (SM.01)