Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

HMI Demo Wawali

03 April 2012 | Selasa, April 03, 2012 WIB Last Updated 2012-04-03T08:28:56Z

Puluhan massa aksi HMI cabang Bima Demo Pemkot Bima Buntut Pengerusakan Sekretariatnya, Senin (2/4/12)
Kota Bima,(SM).- Buntut pengerusakan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima di jalan Gatot Soebroto Kelurahan Sadia Jum’at (30/03) lalu oleh sekelompok orang tak dikenal, puluhan massa aksi dari organisasi Mahasiswa berbasis Islam itu, Senin kemarin, melakukan aksi demonstrasi di depan halaman Kantor Pemkot Bima.

Seperti terpantau sejumlah wartawan, puluhan massa aksi HMI Cabang Bima menuding tindakan premanisme pengerusakan sekretariat mereka sepenuhnya menjadi tanggung jawab Wakil Walikota Bima, H Arahman H Abidin. Sebab, tindakan pengeruskan dan penganiyaan kader HMI Cabang Bima, dianggap berlatar belakang kejadian pelemparan mobil dinas Wawali oleh massa aksi yang diduga keras dilampiaskan dengan pengerusakan dan penganiayaan oleh sekelompok preman suruhan Wawali.
Dalam lembaran pernyataan sikap yang disebarkan HMI Cabang Bima, tertera kronologis kejadian pembakaran Sekretariat HMI yang bermarkas di Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda. Kronoligisnya, pada 30 Maret sekitar pukul 09.00 wita, massa HMI Cabang Bima menuju titik aksi di depan kampus STKIP Taman Siswa Bima.
Saat diperjalanan, anggota massa aksi sempat melakukan pelemparan dengan memakai tanah liat dan mengenai mobil plat merah EA 2 S milik Pemkot Bima atau mobil yang ditumpangi Wakil Walikota Bima, H Arahman H Abidin SE. Selanjutnya, melakukan aksi hingga pukul 17.00 wita dan membubarkan diri dengan aman dan tertib.
Tertulis dalam selebaran yang dibagikan itu, HMI mengaku langsung kembali kesekretariat sekitar pukul 17.45 wita pada hari yang sama. Sesampainya di sekretariat, anggota HMI mendapat serangan dari preman yang diduga suruhan Wakil Walikota Bima. Dan penyerangan itu berada di dua tempat, yakni dipertigaan Mande jalan Tandean samping SMKN 2 Kota Bima pula disekretariat HMI sendiri.
Atas kejadian penganiyaan tersebut, disampaikan massa aksi bbaik dalam selebaran pun dalam orasinya, mengakibatkan jatuhnya korban atas nama Fahrudin dan Indra Wijaya yang dikeroyok preman dengan rupa memar dimuka dan terasa sakit dikepal dan kaki.
Sementara atas aksi pengerusakan secretariat tersebut, mengakibatkan sejumlah asset milik HMI mulai atribut hingga perlengkapan seperti computer, printer, Al-Quran sebanyak 15 unit, meja, papan nama, karpet, bendera dan uang kas sebanyak Rp 7 juta serta arsip penting milik organisasi Islam tersebut, diobrak abrik hingga dibakar.
Dalam aksi tersebut, massa aksi menyatakan sikap, mendesak Kapolres Bima Kota agar segera menangkap dan memproses pelaku penyerangan, penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anggota HMI dalam waktu sesingkat singkatnya. Kemudian mendesak Kapolres Bima Kota, untuk segera mengusut tuntas dan memproses secara hokum Wakil Walikota Bima atas adanya dugaan memobilisir dan membiayai sekelompok preman dalam peristiwa penyerangan, penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anggota HMI cabang Bima. Lalu, mengutuk keras tindakan premanisme yang dilakukan oleh Wakil Walikota Bima dan preman serta meminta pertanggung jawaban hukum dan politik atas tindakan amoral tersebut.
Pernyataan sikap lain yang disampaikan massa aksi dari HMI cabang Bima pada demonstrasi bunut pengerusakan dan penganiyaan itu, mendesak pimpinan dan anggota DPRD Kota Bima agar secepatnya membentuk Pansus, untuk meminta pertanggung jawaban Wakil Walikota Bima atas dugaan tindakan amoral dengan menyuruh dan membiayai sekelompok preman dalam peristiwa penyerangan dan pengerusakan dimaksud dengan mengajukan permohonan pemberhentian H Arahman H Abidin sebagai Wakil Walikota Bima.
Aksi demonstarsi terlihat sedikit panas. Bentuknya, puluhan massa aksi dari HMI cabang Bima sembari berorasi mengutuk tindakan pengerusakan yang dilakukan sekelompok preman yang  diduga suruhan Wawali, acap dan secara bergantian mendorong dan menendang serta merusak pintu pagar gerbang barat kantor Walikota, dimana sebagai titik aksi mereka. Meski ratusan aparat keamanan gabungan Linmas, Pol PP, Polres Bima Kota dan Sat Brimob serta back up TNI, emosi massa aksi tetap saja dilampiaskan pada palang pintu gerbang barat tersebut. Hingga akhirnya terlihat rusak.
Disela aksi unjuk rasa berlangsung, wakil dari Pemkot Bima, yakni Asisten I, H Abubakar Ma’alu SH yang diketahui juga sebagai Ketua Kahmi Bima, menemui massa aksi yang merupakan yuniornya itu. Dalam penyampaiannya didepan massa aksi, Abubakar Ma’alu menegaskan beberapa poin penting. Diantaranya, Pemkot Bima sepakat dengan tuntutan massa aksi HMI Cabang Bima, membawa kasus pengerusakan dan penganiayaan tersebut pada ranah hukum. Kemudian bersedia mengganti seluruh asset HMI cabang Bima yang rusak dan pada suatu momentum akan melakukan diskusi antara Pemkot Bima dengan HMI cabang Bima apabila situasi sudah kondusif.
Atas pernyataan wakil Pemkot itu, massa aksi dari HMI cabang Bima, bukannya menerima, malah menolak dan tidak mau menerima ganti rugi asset yang dirusak. Bahkan massa aksi secara tegas meminta pertanggungjawaban langsung Wawali atas pdugaan membolisasi preman yang telah merusak dan menganiya kader HMI.
Mirisnya, saat massa aksi membubarkan diri, sejumlah atribut yang berjejer disepanjang pagar kantor Walikota sebelah barat, dirusakin, termasuk salah satu bendera Merah Putih. Atas tindakan anarkis massa aksi, spontan membuat pasukan TNi yang membantu pengamanan demonstrasi, emosi dan sempat mengejar para demonstran. Namun tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update