Bima,(SM).- Pasca pecahnya pertikaian warga Desa Ncera dan Soki Jumat pekan lalu, kini keadaan dua Desa itu sudah mulai kondusif. Bahkan, aparat Polrest Kabupaten Bima yang dikerahkan untuk menjaga keamanan, sudah di tarik kembali.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polrest Kabupaten Bima, Tihar Siagian, SIK mengatakan beberapa hari yang lalu pihaknya sudah menarik kembali pasukannya di dua Desa yang tengah konflik. Yang dilakukannya kini, hanya menempatkan sejumlah anggota Polisi di Kapolsek Woha untuk intensif melakukan penjagaan dan mengamanan. “Pasca kejadian kita lakukan upaya preentif dan preventif,” katanya saat ditemui di ruangannya Kamis kemarin.
Yang menjadi garda terdepan melakukan pendekatan itu, lanjutnya yakni dari pihak Bimbingan Masyarakat (Binmas) dan peningkatan intelegen. Kemudian, mendatangi sejumlah tokoh masyarakat untuk duduk bersama dan membahas perdamaian dua Desa tersebut.
Mengenai perkembangan kasusnya, Tihar mengaku, hingga kini pelakunya sudah ditetapkan satu orang tersangka yakni Abubakar warga Desa Soki. “Belum ada tersangka lain, dari hasil pemeriksaan baru satu tersangka saja,” ujarnya.
Kemudian, warga Soki yang terkena bacok sudah membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pelaku, karena tidak ingin masalah berkepanjangan dan terjadi perang antara kampung.
Masalah itu muncul lantaran pelemparan yang di duga dilakukan oleh warga Desa Soki dan menyebabkan warga Desa Ncera Salahudin (22 tahun) meninggal dunia, Jumat Sore pekan lalu. Sehari setelah itu, warga Desa Ncera bereaksi dan nyaris terjadi bentrok, jika tidak ada aparat kepolisian yang cepat datang di tempat kejadian perkara. Sebelum penyerangan Sabtu itu, Jumat malamnya di temui warga Desa Soki terkena bacok, yang diduga dilakukan oleh warga Desa Ncera. (SM.07)
