FK PNPM-MP Monta: Tidak Ada Desa yang
Diistimewakan
Bima,
(SM).- Fasilitator
Kecamatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Masyarakat Pedesaan
(PNPM-MP) Kecamatan Monta, Hidayat S Yuni menegaskan, tidak ada desa yang
diistimewakan dalam pelaksanaan program PNPM-MP di Kecamatan Monta. Seluruh
desa yang ada di Monta tetap diperlakukan sama.
Dijelaskanya, kenapa Desa Sondo dan
Wilamaci tidak mendapatkan alokasi pendanaan tahun 2012. Sebab, LKD yang ada di
dua desa itu belum mampu menyelesaikan fisik program hingga batas akhir yang disepakati.
Para LKD selaku pelaku program, sudah menyepakati bahwa final ataupun jatuh
tempo pelaksanaan program akan berakhir pada 31 Maret. “Pada tanggal jatuh
tempo, kedua desa itu belum bisa menyelesaikan pekerjaan. Sehingga, dampaknya
di tahun sekarang yakni tidak diberikan alokasi pendanaan”, jelasnya.
Menurutnya, dalam program PNPM-MP
mengatakan, berdasarkan aturan PMK nomor 168, bahwa setiap LKD yang tak mampu
menyelesaikan volume pekerjaan maka tidak akan dialokasikan untuk mendapatkan kembali
anggaranya.
Sudah jelas dan nyata dalam berita
acara kesepakatan itu bahwa batas akhir penggunaan dana di program PNPM - MP
ini akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2012. Dengan demikian, LKD yang ada di
Desa Sondo dan Wilamaci, tidak diberikan. “Aturan itu bersifat nasional,
maka kewajiban LKD memberikan laporan terkait volume pekerjaan itu”,
urainya.
Sedangkan Fasilitator Tehnis, Eka
yang dikonfirmasi terkait tidak dialokasikan pendanaan untuk Desa Wilamaci dan
Sondo mengatakan, bagi desa yang tidak menyelesaikan volume program hingga 31
Maret sesuai kesepakatan, sisa dananya akan dikembalikan ke Kas UPK dan untuk
menyelesaikan sisa pekerjaan itu diserahkan ke desa yang bersangkutan. Adapun
sisa dana yang dikembalikan kas UPK, papar Eka, adalah dana untuk menyewa walas
yang akan menyelesaikan pekerjaan pada jalan ekonomi di Desa Sondo. Sedangkan
di Desa Wilamaci, adalah dana untuk ongkos pekerja dan buruh. PNPM tak mungkin
membayar tenaga yang tak bekerja.
“Bagaimana kami mau mengeluarkan
uang, sedangkan pekerjaannya saja belum selesai. Walas belum bisa masuk karena
jalan ekonomi di Desa Sondo belum tuntas dikerjakan. Sedangkan di Wilamaci,
bagaimana mau bayar orang tak ada yang bekerja”, jawab mantan FT Kecamatan Belo,
seraya mengaku bahwa seluruh pekerja yang sudah menyelesaikan pekerjaan sudah
dibayar. (SM.12)