Kota Bima,(SM).- Dokter gigi berinisial YA yang diamankan Detasemen
Khusus (Densus) 88 Anti Teror Jum’at lalu, dianggap menyembunyikan dr
Kamaluddin alias Ustd Yusuf alias Ridho, oknum yang masuk dalam Daftar
Pencarian Orang (DPO) Kepolisian dan paling dicari dalam jaringan teroris.
Kapolres Bima Kota, Ajun Komisaris
Besar Polisi (AKBP) Kumbul Kasdijanto Sudjadi SIk SH, pada Suara Mandiri
Senin (16/04) di SMU I Kota Bima, mengatakan, YA dan dr Kamaluddin alias Ustd
Yusuf alias Ridho, sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta, sesaat penangkapan Jum’at
sore lalu. Khusus YA, jelasnya, diamankan Densus terkait menyembunyikan DPO.
Sementara dr Kamaluddin, sudah lama jadi target dan buronan Densus, karena
terkait dengan berbagai pelatihan jaringan teroris di Nangroe Aceh Darusalam.
Apakah penangkapan dua terduga
teroris oleh Densus, sebelumnya ada koordinasi dengan pihak Polres Bima Kota?
Kumbul memastikan sudah terkoordinasi dengan baik. Hanya saja, teknis penagkapan
dan lain sebagainya menyangkut urusan dua terduga teroris tersebut, menjadi
ranah Densus. “Artinya secara teknis, sudah menjadi kewenangan Densus. Kami
hanya mem-back up saja, “singkatnya.
Menjawab issue ada kaitan dengan
perampokan Toko Mas Murni, Kumbul masih akan dilakukan penyelidikan lebih
lanjut. Soal adanya keterkaitan penangkapan terduga teroris dengan perampokan
di Toko emas tersebut, akan dilakukan pengembangan penyidikan lebih lanjut.
Menyoal bantahan Isteri YA, suaminya
tidak terlibat dengan jaringan teroris seperti dituduhkan hingga terjadi
penangkapan, pun adanya penangkapan suaminya yang sama sekali tidak ada
pemberitahuan lebih dulu termasuk pada dirinya selaku isteri YA, jawab Kumbul,
sudah diberitahu sebelumnya. Diakuinya, terkait keterlibatan YA dan kenapa
ditangkap, menjadi ranahnya Densus. Hanya saja ditegaskannya, YA diamankan
terkait menyembunyikan DPO.
Sebagaimana edisi Harian ini sebelumnya, Istri dr YA, Dwi Endah S,
membantah keras keterlibatan suaminya pada jaringan teroris seperti informasi
yang berhembus yang telah diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti
Teror.Endah yang didampingi dua anaknya menceritakan, mengaku kaget dan
tidak menyangka suaminya ditangkap Densus, apalagi selama ini diketahuinya
tidak pernah berbuat hal-hak yang mencurigakan atas penangkapan suaminya hingga
dugaan terlibat dalam aksi jaringan teroris. Dia begitu heran atas penangkapan
tersebut tidak tahu menahu. Diketahui adanya penangkapan suaminya atas dasar
informasi dari masyarakat dan melihat di internet.
Diakui Endah, mengenai waktu kejadian penangkapan diperkirakan
usai sholat ashar dijemput oleh sejumlah orang dengan menggunakan mobil jenis
kijang avansa. Dibawa kemana suaminya. diakui Endah sampai saat ini dirinya
tidak tahu dan tidak pernah dikabarkan.”Saya tidak tahu sampai saat ini dimana
suami saya,” keluhnya. Sembari menceritakan, yang diketahuinya, usai sholat
Ashar suami ada sejumlah orang membawanya dengan menumpang mobil kijang jenis
Avansa.
Ditanya sejauhmana keterlibtan suaminya, seperti yang diduga
jaringan teroris, diakui wanita bercadar itu, selama ini kehidupannya biasanya
saja seperti yang lain, tidak ada masuk kelompok apapun, keseharian suaminya
bekerja sebagai dokter gigi, dari waktu pagi buka praktek dilanjutkan sore
sampai malam.” Tidak pernah ikut kegiatan apapun diluar rumah. Saban hari
selalu dirumah saja praktek sebagai dokter gigi,” katanya. Selain itu
keseharian suaminya mengantar anak kesekolah begitupun dihari libur hanya
bersama keluarga tidak ada aktifitas yang mengarah seperti yang dituduhkan. (SM.08)