Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ditemui SK Aspal di Dikes

25 April 2012 | Rabu, April 25, 2012 WIB Last Updated 2012-04-25T03:13:04Z

Dompu, (SM).- Mencengangkan nasib lima orang honorer K1 di Dinas Kesehatan Dompu. Usaha mereka  menjadi PNS melalui jalur honorer kategori satu (K1) terancam pupus, karena kedapatan menggunakan SK Aspal (Asli Tapi Palsu).
Nama – nama mereka terpampang jelas di dinding Kantor Setda Dompu, bersama sejumlah tenaga honorer yang bermasalah lainnya. Itu merupakan hasil kerja tim verifikasi dan validasi yang menelusuri dugaan manipulasi data honorer yang masuk nominasi BKN K1 sebanyak 173.

Mantan  Kepala Dikes Dompu H. Soehartomo, SKM, M.PPM yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Dompu, Selasa (24/4) secara lantang menegaskan, dirinya tidak pernah mengeluarkan SK honor dinas pada tahun 2005. Namun anehnya, ada nama sejumlah tenaga honorer yang mengantongi SK pada tahun tersebut. “Yang pasti saya tidak pernah membuat SK honorer pada tahun 2005,” akunya.
Setelah ia telusuri SK yang dikantongi  lima orang tenaga honorer yang masuk nominasi K1, dia pun tak menepis tanda tangan pada SK itu mirip dengan tanda tangannya. Cuma tanda tangan itu tak ada yang basah, tapi dalam bentuk foto copy. “Kemungkinan itu tanda tangan saya. Tapi sudah di foto copy. Saya perkirakan, SK itu SK orang lain yang saya keluarkan pada tahun berbeda namun direkayasa dengan cara mengganti nama orang lain dan menempel nama mereka kemudian di foto copy. Makanya saya bilang itu SK Aspal,” tudingnya.
Saat dimintai klarifikasi oleh tim verifikasi terkait keabsahan dari SK tersebut, pihaknya memberikan keterangan apa adanya. Bahkan dia sempat meminta SK yang asli milik lima orang pegawai honorer Dikes, tapi tak ada satupun yang mampu menunjukannya termasuk pihak BKD Dompu. “SK, Absensi dan daftar gaji semua hanya foto copy. Malah anehnya, di daftar gaji, model huruf pada nama mereka beda dengan yang lain. Ini saja sudah menunjukan ada yang janggal,” terangnya.
Sementara Kepala Dikes yang baru Gatot Gunawan SKM, M.PPM  mengatakan,  SK lima orang tenaga honorer  tidak pernah dia legalisir. Kemungkinan mereka bermain dengan pihak tertentu di luar instansi yang dia pimpin. “Mereka terkadang main langsung di BKD. Itu yang membuat kami kesulitan mengontrolnya,” ujarnya.
Seingatnya  pada saat ada permintaan pengajuan bahan untuk K1 dari BKD,  dirinya hanya legalisir absensi yang difoto kopy.  “Saya pernah menanyakan absensi dan daftar gaji yang asli kepada mereka. Namun alasannya sudah tidak ada lagi yang asli. Karena kepepet akhirnya saya legalisir,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya sudah berupaya mencari dokumen SK yang asli milik lima orang honorer Dikes, berikut absensi dan daftar gazi, Namun tak ada satupun yang didapat. ‘’Malah akibat ini, kami baru tahu banyak pula SPJ kegiatan di kantor yang hilang akibat, akibat dokumen sering diacak – acak,’’tandasnya. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update