Bima, (SM).- Road Show Tim
Juri Lomba Desa tahun 2012 dimulai hari Jum’at (20/04). Desa pertama yang
mendapat kunjungan tim adalah Desa Piong Kecamatan Sanggar.
Saat
memberikan sambutan pada penyambutan tim juri Camat Sanggar, M. Umar BA Desa
Piong siap bersaing dengan desa lain dalam lomba desa. Meski saat
ini, Sanggar cuacanya sangat panas, bukan berarti tim juri
memberikan nilai yang panas-panas. "Kami meminta tim juri jangan memberi
nilai yang merah”, seloroh Camat sebagaimana diungkapkan Drs Aris Gunawan selaku
Kabag Humas dan Protokol Setda Bima, dalam siaran persnya, Sabtu kemarin.
Berbeda
dengan Kepala Desa Piong, Syarifudin Ahmad yang blak-blakan di hadapan tim juri
meminta agar desanya menjadi juara satu dalam lomba desa. "Tim juri, saya
yakin Desa Piong bisa jadi juara tahun ini. Saya mentargetkan harus masuk
sepuluh besar”, kata Kades yakin.
Sementara itu, dalam catatan Syarifudin, Desa Piong saat ini mengunggulkan kebersihan lingkungan. Tidak berlebihan, katanya, saat ini Desa Piong sudah bebas buang air besar sembarangan (ODF). "Dulu di RT01 dan RT02 masih buang tinja sembarangan”, aku Kades. Namun, sejak tahun 2010, masyarakat berpartisipasi bersama program PNPM membangun jamban keluarga, dimana masyarakat menyediakan pasir dan batu selebihnya PNPM Mandiri. Kini, hampir di RT yang bersebelahan dengan bukit tidak lagi buang air besar sembarangan. Sebab, hampir tiap rumah memiliki WC. Bahkan, Desa Piong membangun tiga buah WC umum.
Sementara itu, dalam catatan Syarifudin, Desa Piong saat ini mengunggulkan kebersihan lingkungan. Tidak berlebihan, katanya, saat ini Desa Piong sudah bebas buang air besar sembarangan (ODF). "Dulu di RT01 dan RT02 masih buang tinja sembarangan”, aku Kades. Namun, sejak tahun 2010, masyarakat berpartisipasi bersama program PNPM membangun jamban keluarga, dimana masyarakat menyediakan pasir dan batu selebihnya PNPM Mandiri. Kini, hampir di RT yang bersebelahan dengan bukit tidak lagi buang air besar sembarangan. Sebab, hampir tiap rumah memiliki WC. Bahkan, Desa Piong membangun tiga buah WC umum.
“Karena
itu saya yakin juara. Apalagi, Posyandu Flamboyan pernah menjadi juara tingkat
Provinsi NTB, sebagai Posyandu terbaik", ungkapnya.
Ketua
Tim Juri Syafruddin Daud, S.Sos mengatakan, sah-sah saja mentargetkan
juara satu. Semua desa punya hak yang sama untuk juara.
Dirinya meyakinkan, tim juri akan memberikan nilai secara jujur. Apalagi,
ada delapan bidang penilaian yang memberikan nilai masing-masing. “Saya yakin,
tiap juri akan memberikan penilaian riil sesuai kondisi di lapangan”, terangnya.
Salah
satu tim juri yang menilai masalah Kamtibmas, Abdul Muis menilai, kondisi
keamanan dan ketertiban cukup terkendali. Meski, ada perkelahian, bisa diatasi
secara musyawarah.
Muis
yang juga Kabid Bina Politik Bina Sosial Kemasyarakatan, memberikan catatan bahwa
ada beberapa fasilitar pos kamling yang memadai, seperti kentongan, papan
informasi piket. Makanya, Muis mengharapkan agar masyarakat dapat
berpartisipasi melengkapi fasilitasi yang belum lengkap. Toh, ini juga untuk
kepentingan mereka sendiri. “Jangan sampai, baru ada kejadian yang meresahkan,
baru juga ramai-ramai membuat pos jaga”, cetusnya.
Suhardin,
salah seorang warga Desa Piong yang dihubungi saat kunjungan ke rumah sehat,
mengharapkan desanya bisa mendapatkan juara. "Kami sudah maksimal
berpartisipasi dan menyiapkan kemenangan Desa Piong dalam Lomba Desa tahun ini”,
harapnya. (SM.04)