Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Data Harga Sembako Diskoperindag Fiktif

09 April 2012 | Senin, April 09, 2012 WIB Last Updated 2012-04-09T14:42:27Z

Kota Bima, (SM).- Data harga sembilan bahan pokok (sebako) yang dilansir Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima tidak sesuai dengan kondisi fakta di Pasar Raya Bima. Petugas Diskoperindag dikawal langsung Kepala Dinas (kadis) M.Farid, mengklaim harga sembako normal. Namun kenyataan setelah sejumlah anggota Dewan melakukan survey sejumlah harga sembako cenderung naik dari Rp.500 sampai Rp.1000 yang mengalami penurunan hanya harga beras dari Rp.9000 menjadi Rp.7000.

Dari sejumlah pedagang yang diwawancara, saat operasi pasar yanng digelar bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bima dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Selasa kemarin, mengaku hanya harga beras yang mengalami penurunan pasca informasi pemerintah menaikan harga BBM beberapa waktu lalu, walaupun harga BBM ditunda kenaikannya namun harga sejumlah barang masih merangkak naik, dicontohkan Ico (40) untuk harga gula dari sebelumnya Rp.10.000 kini bertahan dikisaran Rp.12.000, miyak goreng curah setiap botolnya dari Rp.3000 naik menjadi Rp.5000/botol, demikian pula dengan harga bumbu seperti tomat maupun cabe.
Untuk harga cabe merah maupun cabe keriting dan tomat yang mengalami kenaikan mencapai 100 persen dari sebelumnya untuk harga cabe merah Rp.25.000 / kilogram naik menjadi Rp.50.000/ kilogram, begitupun cabe keriting keriting untuk harga tomat dari Rp.12.000 naik menjadi Rp.25.000/kilogram. Sementara harga tomat cenderung ikut naik dengan harga berfariatif. Untuk bumbu lainnya seperti bawang putihpun ikut merangkak naik dari Rp.10.000 menjadi Rp.12.000/kilogram, kacang polong dari Rp.14.000 naik menjadi Rp. 18.000/kilogram.
Rata-rata kenaikan harga sembako terjadi saat rencana pemerintah menaikan harga BBM dua minggu sebelumnya dan setelah informasi tertundanya kenaikan BBM sampai saat ini belum ada penurunan.
Sementara hasil surfei yang dilakukan di sejumlah distributor, seperti di Toko Sumber Mas, dari penjelasan pemilik diakui kenaikan rata-rata mancapai Rp.500 sampai Rp.1000 itupun sementara hanya untuk harga gula maupun miyak goreng curah untuk yang lainnya belum ada kenaikan yang berarti.
Berbeda dengan keterangan Kadis Koperindag sesaat sebelum melakukan surfei pasar bersama sejumlah anggota dewan, diakui Farid, sampai saat ini untuk harga kebutuhan pokok di pasar masih dalam kondisi normal tidak terpengaruh informasi kenaikan harga BBM, namun setelah menyaksikan kenyataan dipasar bahwa harga sejumlah harga bahan pokok merangkak naik, Farid beralasan tidak semuanya naik hanya kenaikan berfariatif dan kenaikan terjadi hanya di Pasar Raya Bima saja.
Mengenai data yang tidak falid tersebut, Farid enggan berkomentar lebih jauh. Namun menurutnya hasil dari surfei pasar yang dilakukan bersama dewan akan menjadi bahan pihaknya untuk mempelajari sejauh mana pengaruh informasi kenaikan BBM yang tertunda dengan kenaikan harga sembako yang tidak mengalami penurunan. (SM.08)    
×
Berita Terbaru Update