Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wawali Bantah Profokasi Preman

09 April 2012 | Senin, April 09, 2012 WIB Last Updated 2012-04-09T14:42:54Z

Kota Bima, (SM).- Tudingan dan pernyataan sikap resmi massa aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima seperti yang terdengar pada saat aksi demonstrasi yang digelar Senin lalu, buntut dari pegerusakan dan pembakaran sejumlah asset penting milik organisasi Islam tersebut yang dilakukan sejumlah preman (orang tak dikenal) atas suruhan Wakil Walikota Bima (Wawali), H Arahman H Abidin SE, dibantah keras yang bersangkutan.

Wawali melalui Kabag Humaspro, Muhammad Hasyim, pada sejumlah wartawan Selasa (3/04) secara gamblang membantah segala tudingan yang dialamatkan pada orang nomor dua tersebut, apalagi sampai dituding menjadi aktor intelektual dan memperalat preman untuk melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap asset yang ada di sekretariatan HMI Cabang Bima.
Tegas Ajiman disampaikan Hasyim, pemerintah (pejabat Kota) alias kepala daerah, sama sekali tidak pernah dan tidak akan punya niat dan tujuan profakatif seperti yang ditudingkan, dengan memperalat dan menyuruh preman untuk melakukan tindakan tidak manusiawi dan cenderung berbau anarkis pada masyarkatnya sendiri. Tentu katanya, sesuai amanah yang diemban, kewajiban yang mesti dijalankan, menjaga dan mengankan daerah dan negara agar terjaga stabilitas danj kondusifitasnya. “Bukan berlaku adu domba apalagi memperalat preman sebagaimana yang ditudingkan, “ tegasnya.
Soal pelemparan mobil dinas yang bermakna sebagai simbol negara tersebut, kata Hasyim mengutip penyampaian Wawali, sama sekali tidak dipermasalahkan alias tidak dijadikan persoalan yang terus berkelanjutan hingga sebagaimana yang ditudingkan, membalas dendam atas pelemparan mobil tersebut lalu melampiaskannya dengan menyuruh preman untuk melakukan aksi balas dendam yang bentuknya pengeruskan dan pembakaran asset sebagaimana yang ditudingkan HMI cabang Bima.
Malah kata Hasyim, Pemkot Bima (Wawali) sangat merespon tuntutan aksi demonstrasi HMI Cabang Bima, yang menginginkan kaitan pengerusakan dan pembakaran sejumlah asset milik HMI Cabang Bima, dibawah ke ranah hukum alias diproses oleh Kepolisian. “Wawali mendorong untuk diselesaikan secara hukum tindakan pengerusakan dan pembakaran sejumlah asset HMI Cabang Bima, “katanya sembari menegaskan pula, siapapun pelakuknya mesti bertanggung jawab atas pengeruskan dan pembakaran dimaksud.
Hanya saja harapnya, dalam penyampaian aspirasi seyogyanya dilakukan secara elegan dan santun, tanpa ikut pula melakukan pengeruskan terhadap asset milik negara. Akan lebih baik, ujarnya, apapun aspirasi dan tunutan yang akan disampaikan dilalui dengan cara diskusi, agar tercapai solusi atau jalan keluar dari tuntutan dan permasalahan yang ingin disampaikan.
Seperti dilansir Suara Mandiri edisi sebelumnya, mencuatnya poersoalan ini diawali dengan pelemparan mobil dinas EA 2 S yang ditumpangi Wawali oleh sejumlah massa aksi, pada Jum’at lalu, di seputaran Amahami saat hendak menuju STKIP Taman Siswa dalam rangka menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan BBM.
Bertepatan pula pada sore hari yang sama, Sekretariat HMI cabang Bima, didatangi sekelompok orang tak dikenal yang melakukan pengerusakan dan pembakaran atas sejumlah arsip dan asset penting milik organisasi Islam tersebut. Oleh HMI cabang Bima, dituding sangat berkorelasi antara pelemparan mobil dinas Wawali dengan aksi pengeruskan sekretariat HMI, hingga ditunding pula aksi pengerusakan itu, berkaitan erat dengan Wawali. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update