Bima, (SM).- Diduga terbakar api cemburu, Rabu malam di Desa Parado Rato,
warga RT07 desa setempat (AL) tega membacok Dahlan (32) warga RT04 hingga
mengalami luka parah. Akibatnya korban mengalami kehabisan darah dan
menghembuskan napas di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Parado. Peristiwa itu
berlangsung pada Rabu malam, di Parado Rato.
Informasi yang dihimpun Suara
Mandiri, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di dekat rumah pelaku, Kampung
Sigi, pada Rabu (11/4) malam. Tempat tersebut memang sering dijadikan
sebagai tempat ngumpul pemuda dan orang tua. Namun pada malam tersebut, korban
didapati dengan sejumlah luka sabetan di sekujur tubuhnya. Mulai dari kepala
hingga kaki. Sebenarnya korban sempat dilarikan ke Puskesmas namun nyawanya tak
tertolong.
Dugaan awal, pembunuhan tersebut
terkait dengan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Parado Senin (9/4). Informasinya,
pelaku memang diketahui sebagai pendukung berat dari M.Saleh yang kalah. Hanya
saja, bagaimana persisnya peristiwa tersebut tak ada warga yang tahu. Yang
jelas, saat itu korban hendak melerai pertikaian antara pelaku dengan warga
lainnya. Namun sayang, justru yang kena sabetan adalah Dahlan. “Yang
jelas, pelaku dan korban mendukung calon kepala desa yang berbeda. Pelaku
mendukung M.Saleh, sementara korban mendukung Mansyur,” ujar Fd, salah seorang
warga Desa Rato.
Memang pasca pemilihan tersebut,
lanjutnya, banyak peristiwa yang terjadi di Desa Rato. Sering kali pendukung M
Saleh berulah dengan melempari rumah warga yang mendukung calon sendiri.
Sementara itu, Ketua Panitia
Pilkades Rato, Kecamatan Monta M Hatta yang dihubungi terpisah membenarkan
adanya peristiwa pembacokan tesebut. Hanya saja, pihaknya menolak jika,
peristiwa tersebut dikait-kaitkan dengan pemilihan Kepala Desa beberapa waktu
lalu. “Pemilihannya kan sudah lewat tiga hari lalu,” tandasnya semabari
mengatakan, dengan berakhirnya pemilihan, berakhir pula tugas pihaknya dalam
pemilihan, dengan kemenagnan Mansyur SH.
Kasat Reskrim Polres Bima, Ipda
Fandy AR melalui Kaur Reskrimnya, Afandi di hadapan sejumlah wartawan Jum’at
(13/4) di Polres Bima Kabupaten mengatakan, karena cemburu AL membacok Dahlan
sehingga korban mengalami luka bacok di lengan kanan, telinga kanan dan kepala
bagian atas hingga belakang leher. “Dahlan meninggal di PKM Parado, jadi tidak
menghembuskan napas di TPK,” jelas Afandi.
Mantan Kapolsek Belo ini menjelaskan,
menurut keterangan Riana Ainun Dita Putri selaku isteri pelaku bahwa peristiwa
pembacokan itu terjadi karena suaminya terbakar cemburu.
Masih berdasarkan keterangan Riana,
jelas Afandi, bahwa Dahlan sering menggoda, memegangnya bahkan berupaya untuk
menciumnya. Sehingga puncak kemarahan itu terjadi pada Rabu malam,
dan akibat dari perbuatannya itu AL hingga sekarang terus diburu aparat
kepolisian Resort Bima Kabupaten. Bahkan Dahlan sudah dikuburkan pada Kamis
(12/4) lalu di Parado Rato. “Besok (hari ini, Red) saksi-saksi akan kami periksa,
guna mengungkapkan kebenaran dibalik modus pembacokan itu”, tandas Afandi.
Afandi mengaku, Riana Ainun Dita
Putri (18) asal Bekasi Jawa Barat, selaku isteri AL sudah diamankan di Polres
Bima Kabupaten guna mengantisipasi aksi balas dendam dari pihak Dahlan.
Sekali Afandi menegaskan, menurut keterangan isteri pelaku, pembacokan
itu tidak ada kaitan dengan Pemilihan Kepala Desa Parado Rato yang berlangsung
Senin (9/4) tetapi karena rasa cemburu. (SM.08/12)