Bima, (SM).- Australian Community Development
and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS)
Bima bersama YAPPIKA menyelenggarakan kegiatan Lokalatih Pendampingan Indeks
Masyarakat Sipil (IMS) di Kabupaten Bima dan Dompu, selama 2 hari yang dimulai
Senin kemarin sampai Selasa (hari ini, red di kantor ACCESS Bima). Kegiatan
yang melibatkan tim inti Forum Lintas Aktor (FLA) dari, BAPPEDA Kabupaten Bima,
Humas Setda Bima, LP2DR, Solud, Aisyiyah, pers dan peserta lainnya dibawah
bimbingan fasilitaror dari YAPPIKA Ahmad Yani dn ACCESS sendiri.
Perwakilan ACCESS Bima, Sri
Lestari dalam pengantar kegiatan mengatakan, Lokalatih Pendampingan IMS sebenarnya
telah dilakukan di empat wilayah ACCESS pada bulan November dan Desember 2011. Salah satu hasil dari kegiatan itu ialah rencana tindak lanjut untuk mengkompilasi data
perkembangan kabupaten. Kompilasi
data ini akan bermanfaat dalam melihat dinamika perkembangan kabupaten. Oleh
karena itu, mengkompilasi data kabupaten penting ditindaklanjuti secara regular
sehingga dapat terkumpul time series data
untuk dimanfaatkan dalam proses pengukuran IMS tahun 2012 mendatang melalui
kegiatan pendampingan.
Dijelaskannya, kegiatan mengkompilasi data perkembangan kabupaten dengan
memanfaatkan alat bantu dimensi IMS disadari tidak mudah dilakukan. Hal ini
membutuhkan komitmen para aktor IMS dalam menghasilkan informasi yang berguna
bagi kabupaten. Sebenarnya,
pendampingan yang dilakukan oleh tim fasilitator Yappika
lebih utamanya ditujukan bagi peserta paskalokalatih IMS, namun tidak menutup
kemungkinan bagi aktor lain (yang tentunya aktif dalam FLA) yang berminat
mendalami IMS,
seperti kawan-kawan Pers yang diwaliki Bima Ekspres dan Suara Mandiri.
Kata dia, efek tidak langsung dari kegiatan pendampingan ini adalah
perluasan perbincangan mengenai status kabupaten kepada aktor-aktor kabupaten
lainnya (FLA/nama lainnya) sebagai aktor perubahan di kabupaten.
“Intinya, kegiatan ini bertujuan memberikan bantuan teknis (coaching) dalam
menyusun sintesis koleksi data sebagai informasi dasar Lokakarya IMS 2012”,
jelasnya.
Menurutnya, pendampingan ini sebenarnya merupakan kegiatan
untuk memastikan keterampilan yang diperoleh dalam Lokalatih IMS-TKLD dapat
diaplikasikan di setiap kabupaten. Hasil pengumpulan informasi dan data ini
dapat menjadi feeding pada pertemuan-pertemuan FLA di kabupaten. Pendampingan
langsung ke kabupaten akan dilaksakan 3 kali pada setiap kabupaten, dan setiap
kali kunjungan 2 hari.
“Waktu pendampingan pertama seharusnya sudah berjalan bulan
Februari 2012 untuk memastikan bahwa RTL berjalan. Target pendampingan pertama
lebih pada menyusun sintesa bersama yang berasal dari sumber media dan
nonmedia. Untuk pendampingan kedua lebih masih sama dengan pendampingan
pertama, tetapi benar-benar harus sudah tersusun sintesa status MS di kabupaten”,
terang Sri.
Ditambahkannya,
untuk keperluan persiapan IMS 2012, agenda yang disepakati, adiantaranya mengumpulkan cerita-cerita perubahan baik dari mitra ACCESS dan di luar
mitra ACCESS, melakukan
review media, survey persepsi masyarakat. Informasi ini
diperlukan untuk memperkuat atau mengimbangi kedua sumber di atas dan yang
lebih penting untuk mendapatkan gambaran yang lebih obyektif.
Di samping itu, mendinamisasi FLA
untuk membicarakan status perkembangan kabupaten. Forum ini juga dapat dan dimungkinkan untuk
melakukan respon (advokasi) atas perkembangan status kabupaten tersebut. (SM.02)