Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Stok Pupuk Langka, Petani Meradang

02 Januari 2013 | Rabu, Januari 02, 2013 WIB Last Updated 2013-01-01T17:31:02Z


Dompu, (SM).- Sampai kapan  kesulitan petani mendapatkan pupuk tanaman  akan berakhir. Karena sampai saat ini dominan petani di Kabupaten Dompu meradang karena belum memperoleh pupuk. Padahal, usia tanaman padi dan pawalija di sawah dan ladang tengah membutuhkan pupuk. Mereka berupaya mencari ke semua tempat untuk mendapatkan pupuk, akan tetapi usaha para petani, sia – sia.

Informasi yang dihimpun langsung dari para petani, ketersediaan pupuk di distributor dan pengecer mulai menipis sejak bulan Desember 2012 lalu hingga sampai saat ini.
Jikapun mereka memperoleh pupuk, barang tentu harga yang dipatok pengecer per zak jenis urea antara 110 ribu – 130 ribu atau melebih dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat untuk urea bersubsidi mencapai Rp90.000/ zak.
Ahmad Abdullah salah satu petani So Jero mengatakan, pemerintah sepertinya sudah tidak berpihak terhadap para petani. Bayangkan sampai saat ini, belum ada solusi yang diberikan pemerintah terkait kelangkaan pupuk, walaupun faktanya petani saat ini sedang menjerit akibat kesulitan memperoleh pupuk. “Pemerintah tidak kasihan lagi sama kami yang sulit dapatkan pupuk. Coba turun lihat langsung kondisi tanaman padi kami yang belum dipupuk,” katanya.
Ahmad, petani penggarab bagi hasil ini mengaku khawatir akibat keterlambatan pemupukan, tanaman padi miliknya akan rusak dan tidak subur lagi sehingga mempengaruhi produksi padi. Untuk itu, dua puluhan petani So Jero mengharapkan sikap serius dari pemerintah dalam menangani masalah kelangkaan pupuk di Dompu. 
Di tempat terpisah, Muhlis A.Ajis yang ditemui di lokasi persawahan So Langgaja, Kelurahan Kandai Satu, juga mengeluhkan persoalan yang sama. Usia tanaman padinya sudah berjalan satu bulan, tapi belum juga dipupuk karena dirinya belum berhasil memperoleh pupuk. “saya sudah tanya ke mana – mana tapi tak ada pengecer yang menjual pupuk,” terangnya.
Bapak satu orang anak ini hanya menyandarkan harapannya kepada pemerintah melalui Dinas Koperindagtamben dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan agar segera menemukan solusi yang tepat dan cepat sehingga dapat menanggulangi persoalan yang dihadapi petani, dengan demikian eksistensi usaha pertanian yang mereka geluti tak mengalami hambatan yang berarti. (dym)
×
Berita Terbaru Update