Yaa...
Mereka Memang Thogut merupakan judul sebuah buku karya Abu Sulaiman Aman
Abdurrahman. Berlokasi di Gedung Serba Guna (GSG) Muhammadiyah Bima, buku
tersebut dibedah dengan menghadirkan berbagai komponen. Berikut catatan
Firmansyah.
Aliansi wartawan dan mahasiswa Bima
hadir dalam forum diskusi ilmiah bedah buku islami berjudul Yaa... Mereka
Memang Thogut, Kamis (29/3). Bedah buku itu menghadirkan dua pembicara,
yakni Direktur Jamaah Anshory Tauhid (JAT) Media Center (JMC) Jakarta, Son Hadi
dan Amir JAT Mudiriyah Kabupaten Dompu, Taqiyuddin serta Hakim di Pengadilan
Negeri Raba Bima Ahmad Syafiq, sebagai pembicara pembanding.
Kesimpangsiuran pemahaman dan opini
umat Islam tentang thogut, merupakan salah satu pondasi bagi JAT
membedah buku dimaksud. Sebab, umat Islam pada umumnya, masih menganggap
istilah thogut sebagai sesuatu yang tabu dibicarakan. Padahal yang pertama kali
diperintahkan Allah kepada seluruh rasulnya adalah, jauhi thogut.
Sebagaimana yang tertuang dalam
surah An-Nahl ayat 36 yang berbunyi ‘Dan sungguh, telah kami utus rasul pada
tiap-tiap umat untuk menyerukan, beribadahlah kepada Allah semata dan jauhilah
thogut. Forum ilmiah bedah buku tersebut diselenggarakan semata-mata agar
kalangan intelektual, seperti mahasiswa, wartawan, pegawai, aktivis muslim
maupun elemen lainnya, mendapatkan kesempatan yang luas untuk memahami istilah
thogut.
Sebenarnya, siapapun bisa disebut
sebagai thogut, apakah itu wartawan, Hakim, Jaksa, Polisi, aktivis, ulama atau
siapapun juga, kalau ditilik dari penjelasan berbagai hadis maupun
tafsir-tafsir para imam besar Islam. Kepada nara sumber dan peserta, panitia
mengharapkan agar menyampaikan pikiran dan pemahamannya tentang thogut dengan
mengedepankan iman islam, bukan ego dan emosional.
Sebagai nara sumber dalam forum
ilmiah tersebut, panitia telah berupaya maksimal untuk menghadirkan dari
berbagai kalangan, baik itu dari ulama, MUI, akademisi maupun praktisi hukum.
Namun, dari sekian nara sumber yang sudah dihubungi jauh-jauh hari sebelum hari
pelaksanaan, hanya tiga orang yang yang berkesempatan menghadiri undangan.
Selain itu, panitia juga telah
mengundang berbagai kalangan lainnya, seperti dari kalangan organisasi
kemahasiswaan, organisasi kepemudaan islam, Ormas islam serta instansi-instansi
Pemerintah. Undangan disebarkan cukup banyak, dengan perbandingan antara
kalangan umum dengan ulama seimbang jumlahnya. Namun yang hadir pada kesempatan
itu, kebanyakan kalangan ulama saja.
Diskusi bedah buku tersebut cukup
berlangsung alot. Antara pembicara pembedah dengan pembicara pembanding rupanya
sepaham dengan devinisi dan siapa saja yang termasuk dalam istilah thogut
tersebut.
Ahmad Syafiq tidak membantah isi
dari buku berjudul Yaa... Mereka memang Thogut tersebut. Hanya saya
Ahmad Syafiq menguraikan perlu dilakukan perbaikan dan pembenahan dari dalam
masing-masing. (SM 06)