Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Warga Kodo Sadur Mata Air Pegunungan

26 Maret 2012 | Senin, Maret 26, 2012 WIB Last Updated 2012-03-26T05:30:35Z

Kota Bima, (SM).- Menyiasati suplay dan distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima yang akhir-akhir ini sangat tidak bersahabat alias selalu tidak lancar bahkan acap macet hingga pekan per pekan, warga Kodo I Kelurahan Kodo menyadur air bersih di titik mata air pegunungan wilayah setempat.

Pantauan Suara Mandiri, sejak Jum’at lalu hingga berita ini diturunkan, warga setempat, masih sibuk menggali dan memasang pipa dari titik sumber mata air yang berjarak lebih dari 1 kilimeter menuju perkampungan. Terlihat sudah lebih dari 500 meter pipa yang ditanam di sepanjang jalan lintas Sape sudah dikerjakan secara bergotong royong.
Ketua Pengurus Masjid Baiturrahman Kodo I, Drs Abdul Hafid yang mewakili masyarakat setempat pada koran ini di sela-sela gotong royong penggalian dan pemasangan jalur pipa air bersih yang disadur dari salah satu titik mata air pegunungan setempat mengutarakan, ide awal keinginan mengambil air yang ada di titik mata air dimaksud, berangkat dari kekurangan air yang disuplay PDAM Bima, terutama sekali untuk kebutuhan air wudhu di masjid setempat.
Atas dasar kendala yang dihadapai pengurus Masjid itulah, pihaknya bersama seluruh warga di lingkungan setempat, secara bersama berkesimpulan untuk menyalurkan air yang ada di sumber mata air pegunungan tersebut, yang dimanfaatkan sebaik mungkin bagi keperluan masjid.
“Tidak menutup kemungkinan air yang disadur dengan debit yang memungkinkan pula untuk disalurkan bagi kebutuhan seluruh rumah tangga di lingkungan tersebut, akan dimanfaatkan semakismal mungkin nantinya”, kata Hafid. Sembari menjelaskan, biaya pembelian pipa dan lain sebagainya, bersumber dari swadaya masyarakat setempat.  
Ditanya kenapa tidak meminta bantuan dari pemerintah Kota Bima, pihaknya mengaku, sepanjang masih bisa dilakukan secara gotong royong dan swadaya bersama masyarakat, tentu tidak mesti meminta bantuan pemerintah. Artinya, jangan selalu berharap dan merepotkan pemerintah, “itu namanya membiasakan diri berlaku manja. Ada bentuk yang lain yang mesti kita minta sama pemerintah, jangan semuanya minta sama pemerintah”, sentilnya.
InsyaAllah, kata dia, dalam waktu sepekan, air bersih yang bersumber dari pegunungan wilayah setempat, sudah bisa dimanfatkan untuk keprluan dan kebutuhan masjid dan masyarakat rumah tangga lingkungan setempat. (SM.08)
Keterangan foto, nampak warga Kodo gotong royong menggali dan memasang pipa untuk air besih yang disadur dari pegunungan setempat.  
×
Berita Terbaru Update