Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pasien Pendarahan Diduga tak Dirawat

26 Maret 2012 | Senin, Maret 26, 2012 WIB Last Updated 2012-03-26T05:21:58Z

Bima, (SM).- Dua orang warga Desa Sampungu Kecamatan Soromandi yang menjadi pasien RSUD Bima nampak tak bisa berbuat banyak setelah berada di ruangan bersalin. Dengan kondisi lemas, keberadaan mereka tak ubah seperti di rumah sendiri. Di kamar bersalin mereka justru tak dirawat dan diopname, padahal keduanya datang ingin dirawat setelah pendarahan.

Dua orang itu masing-masing, Fitria (23) dan Nursa (27) sama-sama mengalami pendarahan setelah melahirkan beberapa bulan yang lalu. Setelah diperiksa oleh Bidan desa setempat, keduanya direkomendasikan untuk dibawa ke RSUD Bima. “Tiba di kamar bersalin, mereka tak dirawat. Dibiarkan tertidur begitu saja oleh petugas kamar bersalin, pun tidak diberikan tindakan , padahal wajah mereka sudah pucat”, ujar Irfan yang mengaku kerabatnya, saat ditemui di RSUD Bima, Kamis (22/3).
Diakuinya, pendarahan diketahui beberapa hari yang lalu, keduanya banyak mengeluarkan darah menggumpal. Dan hingga kini, darah masih menetes keluar. Tapi sudah beberapa hari berada di RSUD Bima, tak kunjung dirawat. “Pihak RSUD Bima beralasan, itu hanya haid biasa, jadi tak perlu dirawat”, ungkapnya mengutip pernyataan pihak RSUD.
Kendati pihak RSUD Bima berasalan demikian, Irfan mengaku tak cukup memberhentikan rasa kekhawatiran mereka. Pasalnya, jika haid, tentu darah pertama yang keluar tidak sebanyak itu dan tidak dalam keadaan menggumpal.
Nursa dan Fitria yang ditemui di kamar Bersalin RSUD Bima mengaku, kondisi mereka lemas, pinggul terasa sakit dan susah untuk digerakkan. Meski nafsu makan nambah, namun tidak membuat mereka merasa kuat. “Lemas pak, kita ingin di infuse saja. Tapi dokter tidak menyarankan. Katanya hanya haid biasa,” ujarnya.
Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto mengatakan, secara umum kondisi pasien baik, pendarahan juga tidak terlalu banyak, HB juga bagus serta tanda vitalnya juga bagus. Artinya, pendarahan tersebut tidak membahayakan keduanya. “Diagnosa awal dari Puskesmas, mereka abortus. Setelah diperiksa mereka negatif hamil”, jelasnya.
Menurut dia, darah yang awalnya keluar banyak, bisa saja terjadi bagi ibu yang baru melahirkan beberapa bulan yang lalu. namun harus diingat, kondisi seperti itu bukan berarti mengancam. “Darah yang keluar banyak itu adalah haid pertama seseorang setelah melahirkan. Jadi darah yang keluar tersebut ada yang cepat keluar dan ada yang terlambat”, katanya.
Permintaan pasien dan keluarga pasien yang ingin diinfus, Sucipto mengaku tak perlu diinfuse, tapi cukup hanya dikontrol saja. “Coba darahnya keluar terus setelah melahirkan, baru berbahaya. Ini sudah hampir tiga bulan setelah melahirkan. Jadi kami sarankan untuk pulang saja dulu, dicontrol saja karena ini tidak berbahaya”, tambahnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update