Dompu, (SM).- Tak hanya HMI yang menggelar unjuk rasa, Kamis (29/3). Aksi serupa juga dilakukan PMII Cabang Dompu yang menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),
namun dalam waktu yang tidak bersamaan.
Demo PMII dibawa koordinator lapangan Bunyamin dan Islam Sahyuddin
berlangsung anarkis. Massa menyandera mobil Dinas Ketua DPRD Dompu jenis sedan
Honda warna hitam plat nomor EA 2 R yang dikendarai isterinya.
Mobil tersebut mulai disandra di depan Masjid Agung Baiturrahman Dompu. Itu berawal ketika mobil sedan tersebut
melintas di depan massa aksi, kemudian memicu reaksi massa dengan melakukan
penyanderaan.
Ulah para mahasiswa ini memaksa isteri Ketua
Dewan Rafiuddin H.Anas SE, turun jalan kaki bersama sopir dan seorang
ajudan suaminya, padahal dia berencana berangkat kerja.
Di saat itu, massa langsung menguasai mobil. Mereka membawa mobil
sedan ke beberapa titik konsentrasi massa seperti di perempatan lampu merah, di
depan gedug DPRD, kemudian di depan kantor Pemda Dompu.
Saat di depan kantor Pemda, massa membakar ban bekas serta meminta Bupati
agar mengirimkan rekomendasi penolakan terhadap kenaikan harga BBM ke
pemerintah pusat. Bahkan mereka meminta agar Bupati menemui mereka, namun
sayang keinginan massa tak bisa dipenuhi karena Bupati sedang berada di luar
daerah Kabupaten Dompu.
Sementara itu, mobil dinas ketua dewan masih dalam
kendali massa. Mereka ingin membawa mobil itu untuk disimpan di depan
kampus STIE Yapis. Namun dihalau oleh Kapolres Dompu AKBP Benny Basir SIK yang
saat itu terpaksa turun menenangkan keganasan massa. Setelah melalui negosiasi
selama beberapa menit, akhirnya pedemonstran melepas mobil tersebut kepada
pihak kepolisian.
Beralih dari tempat itu, massa PMII melanjutkan aksi penolakan BBM di depan
kampus STIE YAPIS. Mereka pun memblokir jalan dengan batu dan kayu selama
beberapa jam serta membakar ban bekas.
Aparat kepolisian, terpaksa mengalihkan jalur kendaraan selama aksi
berlangsung supaya tidak meliwati jalan di depan kampus STIE, guna menghindari
kemacetan. (SM.15)