Bima, (SM).- Aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di
depan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin, Kamis kemarin memaksa jajaran
pegawai Bandara setempat berlakukan siaga satu. Bagaimana tidak, informasi yang
terendus pihak Bandara, massa aksi hendak memboikot transportasi udara di Bima
tersebut.
Pengakuan Kasubsi
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin,
Sayyid Segaf Al-Gadri, dirinya mendengar kabar bahwa aksi mahasiswa menolak
rencana kenaikan BBM, ingin memboikot Bandara. Tak tinggal diam, dirinya pun
meminta kepada seluruh staf dan karyawannya bersiaga satu. Untuk mengantisipasi
hal-hal yang tak diinginkan, pihaknya meminta bantuan ke aparat Polri dan TNI.
“Kita sengaja meminta bantuan aparat untuk mengamankan sejumlah titik vital
Bandara”, ujarnya.
Kendati aksi berakhir ricuh, Sayyid mengaku tak menghambat
penerbangan. Sejak pagi, transportasi udara tetap lancar dan aman. Karena sejak
pagi hingga Koran ini mewawancarainya sekitar pukul 11.30 wita, sudah sekitar
tiga pesawat yang datang dan pergi. “Alhamudlillah masih aman dan lancer”,
katanya.
Meski rencana massa aksi
memboikot Bandara gagal, Sayyid menambahkan pihaknya tetap akan memberlakukan
siaga satu dan meminta aparat untuk melakukan penjagaan di sekitar bandara.
“Kita mengantisipasi saja hal-hal yang tidak diinginkan”, tambahnya. (SM.07)