Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemanfaatan TTG harus Menyentuh Kebutuhan Masyarakat

09 April 2012 | Senin, April 09, 2012 WIB Last Updated 2012-04-09T14:50:56Z

Bima, (SM).- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bima bekerja sama dengan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri, menggelar Pengkajian pemanfaatan teknologi tepat guna perdesaan berwawasan lingkungan di Provinsi NTB, Rabu (4/4) di aula SMKN 3 Kota Bima.

Bupati Bima melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Drs. H.Masykur HMS mengatakan, forum yang diadakan tersebut akan lebih memantapkan komitmen, sinergi dan kemitraan para pemangku kepentingan demi suksesnya upaya pemanfaatan secara optimal TTG di Kabupaten Bima.
Menurut Masykur, desa adalah satu unit pemerintahan terkecil yang berada pada garis terdepan pelayanan kegiatan pembangunan. Oleh karena itu, perlu dibekali dengan kemampuan yang memadai, baik dalam aspek kapasitas SDM maupun perangkat yang memungkin para pelaku pembangunan di wilayah pedesaan dapat mengembangkan potensi secara optimal dan berhasil guna.
Disamping itu, kata mantan kepala BPMDes ini, forum itu juga sangat bermanfaat untuk mengetahui mekanisme kerja dinas terkait, lintas sektor maupun lintas program dalam pengembangan teknologi tepat guna ditingkat masyarakat. Dengan demikian, mekanisme kerja dan integrasi tata kelola pemanfaatan TTG ini dapat menyentuh kebutuhan masyarakat.
Sementara Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri melalui Kasubdit Pemetaan Kebutuhan dan Pengkajian Teknologi, Ivan Rangkuti,SE, MSi mengatakan, kajian terhadap pemanfaatan dan pengembangan desa dan kecamatan sangat penting mengingat potensinya yang  cukup besar. Hal itu dilihat dari hasil pertanian dan aspek-aspek lainnya.
Beberapa aspek yang perlu dilakukan pengkajian menurut H.Ivan Rangkuti antara lain pengkajian aspek pengelolaan pangan yang mencakup sektor pertanian dan  aspek pemanfaatan energi.
Dalam paparannya dihadapan instansi Dinas pertanian, PU, Bagian Ekonomi, Bappeda dan dinas terkait lainnya, Ivan menyatakan  "Alternatif ini  perlu dilakukan karena bahan bakar minyak yang berupa fosil bisa habis, maka diperlukan bahan alternatif seperti pembangkit tenaga listrik air, tenaga angin dan  biogas kotoran ternak. Aspek lain yang perlu mendapat perhatian adalah pengelolaan lingkungan. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update