Kota
Bima, (SM).- Kapal
Motor (KM) Tilongkabila rute perairan Makasar yang mampir Bima terdampar
di Pelabuhan Bima sesaat setelah mengangkut penumpang dan hendak berlayar
menuju Pelabuhan Genoa-Bali.
Pantaun
sejumlah wartawan, sekitar pukul 20.00 wita, Kamis lalu, KM Tilongkabila tujuan
Bali tersebut, terdampar di teluk Bima sekitar Pelabuhan Bima tepatnya di wilayah
yang begitu dangkal, peristiwa itu terjadi sejak sore dan menjadi perhatian
publik yang ada di sekitar Pelabuhan Bima.
Informasi
awal yang dihimpun sejumlah wartawan di Pelabuhan Bima, KM Tilongkabila yang
terkesan memaksa untuk berlayar itu, saat hendak berangkat dihadang gelombang
tinggi dan angin kencang dengan kecepatan tidak kurang dari 35 knot perjam yang
menghantam badan kapal (KM Tilongkabila) hingga kapal terhempas ke perairan
yang lebih dangkal tepatnya di sisi kanan dermaga Pelabuhan Bima.
Terpantau,
lebih dari 400 penumpang baik yang dari Makasar maupun Bima tujuan Genoa Bali
dan Surabaya, terlihat terjebak di atas kapal dan tidak bisa berbuat banyak
atas persitiwa yang tengah dialami KM yang tengah ditumpangi mereka. Bahkan
sebelumnya kapal-kapal besar yang dimintai bantua KM Tilongkabila agar bisa
keluar dari perairan yang dangkal di sisi kanan dermaga Pelabuhan Bima
tersebut, enggan dan tidak berani mengambil resiko. Hingga pagi keeskoan
harinya (Jum’at) KM Tilongkabila tetap saja terdampar dan tidak tertolong.
Esok
harinya, dengan kondisi yang semakin mencekam dimana angin kecang dan hujan
terus terjadi di wilayah Kota Bima pun di Pelabuhan Bima, Syahbandar setempat
berkesimpulan dan mencarikan solusi untuk mengeluarkan KM Tilongkabila dari
perairan yang dangkal tersebut. Atas kebaikan hati KM Mawu dari jurusan
Waingapu menuju Genoa Bali, yang mau menarik kapal tersebut pun dengan batuan
puluhan perahu motor.
Proses
evakuasi KM Tilongkabila berlangsung alot. Tingginya gelombang psang dan angin
kencang di sekitar Pelabuhan Bima, membuat proses evakuasi menyilitkan petugas
dan sejumlah kapal yang menolongnya. Pelni dan Syahbandar kembali meminta
bantuan sejumlah perahu motor lainnya untuk membantu proses evakuasi. Hal itu
dilakukan karena jarak antara KM Tilongkabila kandas dengan KM Mawu yang
membantu penarikan itu, cukup jauh dan mesti ada bantuan dari perahu motor dan
kapal lainnya. Proses penarikan KM Tilongkabila baru bisa terselesaikan dan
berhasil dikeluarkan dari perairan yang dangkal tersebut, sekitar pukul 11.00
wita.
Kepala
Syahbandar Bima, H.Anwar pada sejumlah wartawan, mengaku kejadian terdamparnya
KM Tilongkabila murni bukan kesalahan pihaknya. Sebelumnya Syahbandar sudah
mengingat dan mengeluarkan warning pada seluruh kapal dan pelayaran, untuk
tidak berlayar dan meninggalkan Pelabuhan Bima, sebelum cuaca buruk membaik dan
normal sebagaima mulanya.
Tetapi,
kata Anwar, Nakhoda KM Tilongkabila ngeyel dan tidak mematuhi warning yang
dikeluarkan pihaknya. “Kejadian itu memang sudah diprediksi Syahbandar
sebelumnya. Kami sudah mengingatkan, tapi KM Tilongkabila tetap ingin berlayar.
Jadi jangan salahkan kami”, elaknya sesaat setelah proses evakuasi. (SM.08)