Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

KM Tilongkabila Terdampar

17 Maret 2012 | Sabtu, Maret 17, 2012 WIB Last Updated 2012-03-17T07:41:34Z

Kota Bima, (SM).- Kapal Motor (KM) Tilongkabila rute perairan Makasar yang mampir  Bima terdampar di Pelabuhan Bima sesaat setelah mengangkut penumpang dan hendak berlayar menuju Pelabuhan Genoa-Bali.
Pantaun sejumlah wartawan, sekitar pukul 20.00 wita, Kamis lalu, KM Tilongkabila tujuan Bali tersebut, terdampar di teluk Bima sekitar Pelabuhan Bima tepatnya di wilayah yang begitu dangkal, peristiwa itu terjadi sejak sore dan menjadi perhatian publik yang ada di sekitar Pelabuhan Bima.

Informasi awal yang dihimpun sejumlah wartawan di Pelabuhan Bima, KM Tilongkabila yang terkesan memaksa untuk berlayar itu, saat hendak berangkat dihadang gelombang tinggi dan angin kencang dengan kecepatan tidak kurang dari 35 knot perjam yang menghantam badan kapal (KM Tilongkabila) hingga kapal terhempas ke perairan yang lebih dangkal tepatnya di sisi kanan dermaga Pelabuhan Bima.
Terpantau, lebih dari 400 penumpang baik yang dari Makasar maupun Bima tujuan Genoa Bali dan Surabaya, terlihat terjebak di atas kapal dan tidak bisa berbuat banyak atas persitiwa yang tengah dialami KM yang tengah ditumpangi mereka. Bahkan sebelumnya kapal-kapal besar yang dimintai bantua KM Tilongkabila agar bisa keluar dari perairan yang dangkal di sisi kanan dermaga Pelabuhan Bima tersebut, enggan dan tidak berani mengambil resiko. Hingga pagi keeskoan harinya (Jum’at) KM Tilongkabila tetap saja terdampar dan tidak tertolong.
Esok harinya, dengan kondisi yang semakin mencekam dimana angin kecang dan hujan terus terjadi di wilayah Kota Bima pun di Pelabuhan Bima, Syahbandar setempat berkesimpulan dan mencarikan solusi untuk mengeluarkan KM Tilongkabila dari perairan yang dangkal tersebut. Atas kebaikan hati KM Mawu dari jurusan Waingapu menuju Genoa Bali, yang mau menarik kapal tersebut pun dengan batuan puluhan perahu motor.
Proses evakuasi KM Tilongkabila berlangsung alot. Tingginya gelombang psang dan angin kencang di sekitar Pelabuhan Bima, membuat proses evakuasi menyilitkan petugas dan sejumlah kapal yang menolongnya. Pelni dan Syahbandar kembali meminta bantuan sejumlah perahu motor lainnya untuk membantu proses evakuasi. Hal itu dilakukan karena jarak antara KM Tilongkabila kandas dengan KM Mawu yang membantu penarikan itu, cukup jauh dan mesti ada bantuan dari perahu motor dan kapal lainnya. Proses penarikan KM Tilongkabila baru bisa terselesaikan dan berhasil dikeluarkan dari perairan yang dangkal tersebut, sekitar pukul 11.00 wita.
Kepala Syahbandar Bima, H.Anwar pada sejumlah wartawan, mengaku kejadian terdamparnya KM Tilongkabila murni bukan kesalahan pihaknya. Sebelumnya Syahbandar sudah mengingat dan mengeluarkan warning pada seluruh kapal dan pelayaran, untuk tidak berlayar dan meninggalkan Pelabuhan Bima, sebelum cuaca buruk membaik dan normal sebagaima mulanya.
Tetapi, kata Anwar, Nakhoda KM Tilongkabila ngeyel dan tidak mematuhi warning yang dikeluarkan pihaknya. “Kejadian itu memang sudah diprediksi Syahbandar sebelumnya. Kami sudah mengingatkan, tapi KM Tilongkabila tetap ingin berlayar. Jadi jangan salahkan kami”, elaknya sesaat setelah proses evakuasi. (SM.08)    
×
Berita Terbaru Update