Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gelombang Tinggi, Kapal Tak Melaut

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T15:25:13Z

Bima,(SM).- Cuaca di Bima semakin buruk saja, angin kencang dan hujan lebat tak henti-henti. Cuaca seperti ini, sudah tiga sampai empat hari terjadi. Akibatnya, tak sedikit aktifitas masyarakat terganggu dengan cuaca seperti ini. Seperti halnya aktifitas transportasi laut. Akibat gelombang setinggi enam meter, sejumlah kapal kargo dan kapal penumpang enggan melaut.

Suasana pelabuhan Bima Kamis kemarin sepi dari aktifitas. Tak hanya untuk kapal kargo, tapi juga aktifitas angkutan perahu dari Kecamatan Donggo dan Soromandi menuju Bima, tak nampak bersandar di tempat biasa.
Akibat cuaca buruk tersebut, Kapal berukuran besar pun enggan melaut. Di sekitar Pelabuhan Bima, Ada belasan kapal memilih berlabuh. Baik itu kapal yang baru tiba di pelabuhan dan hendak kembali, maupun kapal yang ingin memulai perjalanan setelah berlama-lama di Pelabuhan Bima. Dari semuanya, sekitar delapan kapal bersandar di Pelabuhan, lima kapal lainnya memilih berlabuh di tengah teluk Asa Kota.
Menurut pengakuan sopir truk bongkar muat Pelabuhan Bima, Sapdir, cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi itu sudah dua tiga hari berlangsung. Aktifitas yang biasa dilakukannya pun menjadi terganggu. Saat ini saja, ada sekitar enam kapal Kargo dari Surabaya yang tidak kembali melaut dan memilih berlabuh di teluk Asakota setelah bongkar muat di Pelabuhan Bima. “Gelombangnya tinggi mas, sekitar lima meter. Jadi mereka memilih untuk tidak kembali melaut,” ujarnya.
Pengakuan Sapdir, menurut kabar dari saudaranya yang berada di kapal penumpang dari Waingapu, gelombang tinggi juga terjadi di perairan daerah tersebut. Untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan, para penumpang sudah mengenakan pelampung. “Saudara saya yang kini menuju Bima mengabarkan gelombang di perjalanan menuju Pelabuhan Bima juga tinggi,” terangnya.
Di tempat lain, Kasubag Gangguan Keamanan dan Ketertiban (Gamat) Kantor Administrator Pelabuhan (Akpel) Bima, Suriansyah, SH yang ditemui di ruangannya mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG Provinsi NTB, tinggi gelombang di Provinsi yang dimaksud sekitar lima sampai enam meter. “Setelah menerima kabar dari BMKG NTB, kami menghimbau kepada para nakhoda kapal, baik kargo maupun kapal penumpang untuk tidak melaut. Demikian pula untuk transportasi laut seperti pemilik perahu,” ujarnya, Kamis kemarin.
Dia menyebutkan, ada enam kapal yang beberapa hari kemarin tiba di Bima dan dihimbau kembali untuk tidak melaut dulu. Enam kapal itu masing-masing, dua Kapal asal Makasar yakni Kapal Kargo dan Kapal Turis, kemudian lima kapal kargo asal Surabaya dan Waingapu. “Enam kapal itu ada yang tiba di Pelabuhan Bima kemarin dan hari ini. Kita menghimbau hingga cuaca kembali normal,” katanya.
Selain itu, lanjut Suriansyah, Kamis malam ada dua kapal yang akan tiba di Pelabuhan Bima. Masing-masing Kapal penumpang Tilongkabila dari Makassar dan KM Awu dari Waingapu. “Untuk dua kapal tersebut, masih dalam perjalanan menuju Pelabuhan Bima. Namun keberadaan mereka di dalam perjalanan, sudah dipersiapka pelampung untuk antisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Dia menambahkan, kendati kondisi cuaca di sekitar Provinsi NTB buruk, namun belum tentu juga terjadi di Makassar dan Waingapu. Untuk itu, dari dua Daerah tersebut, tetap memberangkatkan kapal penumpang menuju Pelabuhan Bima. “Untuk jenis kapal penumpang, susah untuk menunda perjalanan,” tambahnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update