Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Curi Ternak, Tewas Dibakar Massa

29 Maret 2012 | Kamis, Maret 29, 2012 WIB Last Updated 2012-03-29T14:11:54Z

Bima, (SM).- Resah dengan ulah para pencuri yang saban hari beraksi di sekitar Desa Sumi Kecamatan Lambu, warga setempat akhirnya bertindak dengan hukum sendiri. Rabu pagi (28/3), warga yang berhasil mengintai dan mengejar tiga pelaku pencurian ternak, menghakimi pelaku hingga babak belur. Satu diantaranya, dibakar massa.

Adalah Mukrin (30) warga Desa Lanta Barat Kecamatan Lambu yang tewas terpanggang dibakar massa di So Papa Desa Sumi Kecamatan Lambu. Salah seorang pelaku lainnya, Burhan (27) juga tak lepas dari kejaran massa. Hanya saja, pemuda asal Desa Sumi ini tidak dibakar dan hanya dianiaya. Saat ini, pelaku pencurian itu tengah dirawat di Ruang UGD PKM Lambu dan kondisinya masih koma. Sementara satu unit sepeda motor  Yamaha Mio yang digunakan pelaku, juga ikut dibakar massa.
Warga Sumi, Nuraini kepada Suara Mandiri mengatakan, kehilangan ternak di Kecamatan Lambu hampir setiap hari. Dua pekan lalu, dirinya juga kehilangan dua ekor Sapi. “Dalam satu bulan, sekitar puluhan ekor sapi dan kerbau hilang. Jadi masyarakat pemilik ternak sudah tidak tahan dengan aksi pencurian ternak ini,” katanya.
Kepala PKM Lambu dr Rohana Kandati yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, Burhan mengalami trauma berat. Kepala bagian belakangnya terkena benda tumpul  akibat pemukulan. “Kondisinya sangat kritis dan tinggal tunggu waktunya saja, kecuali ada kejaiban tuhan,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Lambu IPTU M.Kosim, SH mengatakan, kasus pencurian yang melibatkan warga Desa Lanta Barat ini bermotif menggunakan potasium. Potas tersebut dibungkus di daun jagung yang kemudian disuguhkan pada ternak. Setelah ternak dalam kondisi lemah dan diracun, pelaku langsung menyembelih dan mengambil daging untuk dijual di pasar. 
Menurut Kapolsek, akhir-akhir ini warga Lambu sering kehilangan sapi dan kerbau. Peristiwa kehilangan ternak itu, membuat warga setempat aktifkan Ronda malam dan berjaga-jaga secara bergilir. “Pada pagi hari sekitar pukul 05.00 Wita, ada yang menemukan Mukrin dan Burhan yang sedang memotong satu ekor kerbau sedangkan satu ekor kerbau lagi masih utuh namun sudah mati. Saat itulah massa langsung mengepung dan menghakiminya,” urai Kapolsek.
Dijelaskannya, korban dibakar menggunakan bensin dan daun kelapa kering. Katanya, peristiwa tersebut merupakan pengalaman berharga bagi masayarakat lain. Kapolsek menduga, pencuri tenak yang tewas terpanggang tersebut merupakan salah satu pemain lama dan bekerja sangat professional. “Ternak yang mati hanya diambil dagingnya  kemudian dimasukan dalam plastik dan dijual,” tandasnya.
Camat Lambu, Mustafa, M.Ap, merasa prihatin atas kasus pembakaran  warga Lanta, Mukrin (30)  yang ditengarai sebagai pelaku pencurian ternak.
Menurut Camat, aksi pembakaran yang dilakukan oleh massa setempat, baru kali ini terjadi dan hal tersebut bertolak dari kekesalan warga yang merasa dirugikan atas kehilangan ternaknya. “Masyarakat kehilangan ternak sampai 500an ekor. Makanya warga tak menahan kesabaran,” cetusnya.
Mantan Kasubag Rumah Tangga pada Bagian Umum Setda Kabupaten Bima ini mengaku, telah mengeluarkan surat himbauan pada pemilik ternak, agar bersama-sama menjaga  ternaknya. Karena peristiwa pencurian, bisa saja terjadi setiap saat. “Kasus pembakaran ini terjadi spontanitas dan ini yang pertama kali terjadi di Kecamatan Lambu. Semoga tak ada lagi main hakim sendiri yang dilakukan massa untuk kedepannya,” pinta Mustafa. (SM.13)
×
Berita Terbaru Update