Bima, (SM).-
Resah dengan ulah para pencuri yang saban hari beraksi di sekitar Desa Sumi
Kecamatan Lambu, warga setempat akhirnya bertindak dengan hukum sendiri. Rabu pagi
(28/3), warga yang berhasil mengintai dan mengejar tiga pelaku pencurian
ternak, menghakimi pelaku hingga babak belur. Satu diantaranya, dibakar massa.
Adalah Mukrin (30) warga Desa
Lanta Barat Kecamatan Lambu yang tewas terpanggang dibakar massa di So Papa Desa Sumi Kecamatan Lambu.
Salah seorang pelaku lainnya, Burhan (27) juga tak lepas dari kejaran massa.
Hanya saja, pemuda asal Desa Sumi ini tidak dibakar dan hanya dianiaya. Saat
ini, pelaku pencurian itu tengah dirawat di Ruang UGD PKM Lambu dan kondisinya
masih koma. Sementara satu unit sepeda motor Yamaha Mio yang digunakan
pelaku, juga ikut dibakar massa.
Warga Sumi, Nuraini kepada Suara
Mandiri mengatakan, kehilangan ternak di Kecamatan Lambu hampir setiap hari.
Dua pekan lalu, dirinya juga kehilangan dua ekor Sapi. “Dalam satu bulan,
sekitar puluhan ekor sapi dan kerbau hilang. Jadi masyarakat pemilik ternak
sudah tidak tahan dengan aksi pencurian ternak ini,” katanya.
Kepala PKM Lambu dr Rohana
Kandati yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, Burhan mengalami trauma
berat. Kepala bagian belakangnya terkena benda tumpul akibat pemukulan.
“Kondisinya sangat kritis dan tinggal tunggu waktunya saja, kecuali ada
kejaiban tuhan,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Lambu IPTU
M.Kosim, SH mengatakan, kasus pencurian yang melibatkan warga Desa Lanta Barat
ini bermotif menggunakan potasium. Potas tersebut dibungkus di daun jagung yang
kemudian disuguhkan pada ternak. Setelah ternak dalam kondisi lemah dan
diracun, pelaku langsung menyembelih dan mengambil daging untuk dijual di
pasar.
Menurut Kapolsek, akhir-akhir ini
warga Lambu sering kehilangan sapi dan kerbau.
Peristiwa kehilangan ternak itu, membuat warga setempat aktifkan Ronda malam
dan berjaga-jaga secara bergilir. “Pada pagi hari sekitar pukul 05.00 Wita, ada
yang menemukan Mukrin dan Burhan yang sedang memotong satu ekor kerbau
sedangkan satu ekor kerbau lagi masih utuh namun sudah mati. Saat itulah massa langsung mengepung
dan menghakiminya,” urai Kapolsek.
Dijelaskannya, korban dibakar
menggunakan bensin dan daun kelapa kering. Katanya, peristiwa tersebut
merupakan pengalaman berharga bagi masayarakat lain. Kapolsek menduga, pencuri
tenak yang tewas terpanggang tersebut merupakan salah satu pemain lama dan
bekerja sangat professional. “Ternak yang mati hanya diambil dagingnya
kemudian dimasukan dalam plastik dan dijual,” tandasnya.
Camat Lambu, Mustafa, M.Ap,
merasa prihatin atas kasus pembakaran warga Lanta, Mukrin (30) yang
ditengarai sebagai pelaku pencurian ternak.
Menurut Camat, aksi pembakaran
yang dilakukan oleh massa
setempat, baru kali ini terjadi dan hal tersebut bertolak dari kekesalan warga
yang merasa dirugikan atas kehilangan ternaknya. “Masyarakat kehilangan ternak
sampai 500an ekor. Makanya warga tak menahan kesabaran,” cetusnya.
Mantan Kasubag Rumah Tangga pada
Bagian Umum Setda Kabupaten Bima ini mengaku, telah mengeluarkan surat himbauan pada
pemilik ternak, agar bersama-sama menjaga ternaknya. Karena peristiwa
pencurian, bisa saja terjadi setiap saat. “Kasus pembakaran ini terjadi
spontanitas dan ini yang pertama kali terjadi di Kecamatan Lambu. Semoga tak
ada lagi main hakim sendiri yang dilakukan massa untuk kedepannya,” pinta Mustafa. (SM.13)