Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tingkatkan Pemahaman Petani, BKP2 Berdayakan Penyuluh

28 Februari 2012 | Selasa, Februari 28, 2012 WIB Last Updated 2012-02-28T08:18:25Z

Kota Bima, (SM).- Sebagai wujud meningkatkan pemahaman dan etos petani dalam diserfikasi tani, tentu perlu daya dukung dalam bentuk pembinaan dan sosialisasi serta pengetahuan yang diberikan pada petani itu sendiri. Tenaga penyuluh dalam konteks itu, sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Demikian dijelaskan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKP2) Kota Bima, Ir Darwis H.Yusuf pada Suara Mandiri, di ruang kerjanya Senin kemarin.

Sekarang katanya, tengah dilakukan inventarisasi kelompok petani (perikanan, peternakan, kehutanan perkebunan dan pertanian) sebagai tugas pokok yang diemban tenaga penyuluh. Pemberdayaan petani dari berbagai tingkatan itu, mesti dilakukan guna peningkatan aksebilitas hasil dan kualitas usaha tani.
Memang tidak mudah, kata Darwis, mencapai fase keberhasilaan tugas para tenaga penyuluh yang secara kuantitas begitu tidak seimbang dengan lokasi dan besaran lahan serta bidang yang diwenangkan selama ini. Jumlah tenaga penyuluh yang dimilik BKP2 yang berstatus PNS berkisar 25 orang kemudian ditambah Tenaga Honor Lepas Tenaga Bantu (THLTB) 24 orang yang diangkat oleh Kementrian Pertanian.
Lanjutnya, penyusuan program penyuluhan sebagai pedoman dalam melahirkan penyuluh pada petani, tengah pula dilakukan piihaknya. Sehingga tugas pokok untuk menyampaikan informasi teknologi pertanian di segala bidang dimaksud, dapat berjalan sebagaimana yang dinginkan. “Lalu tugas lain yang jadi atensi para penyuluh yakni membina petani dan kelompok tani”, akunya.
Diakui memang selama ini penyuluh dicap selalu telat dalam penganggulangan masalah yang dihadapi petani, disamping tidak dikenal. Hanya seja selama ini kendala yang dihadapi begitu kompleks. Mulai dari SDA yang terbatas merujuk dari luas dan banyaknya bidang yang mesti ditangani tenaga penyuluh yang menjadi tanggung jawab.
Sementara di sisi lain, karakter petani selama ini, bukanlah petani profesional yang hanya berkutat pada pekerjaan sebagai petani. Berdasar itulah, katanya, perlu adanya peningkatan kuantitas dan kualitas para penyuluh agar lebih berdaya guna dan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan petani pada berbagai persoalan yang dihadapi. (SM.08)   
×
Berita Terbaru Update