Kota Bima, (SM).- Sebagai
wujud meningkatkan pemahaman dan etos petani dalam diserfikasi tani, tentu
perlu daya dukung dalam bentuk pembinaan dan sosialisasi serta pengetahuan yang
diberikan pada petani itu sendiri. Tenaga penyuluh dalam konteks itu, sangat
diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Demikian dijelaskan Kepala Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKP2) Kota Bima, Ir Darwis H.Yusuf pada Suara
Mandiri, di ruang kerjanya Senin kemarin.
Sekarang katanya, tengah dilakukan inventarisasi kelompok
petani (perikanan, peternakan, kehutanan perkebunan dan pertanian) sebagai
tugas pokok yang diemban tenaga penyuluh. Pemberdayaan petani dari berbagai
tingkatan itu, mesti dilakukan guna peningkatan aksebilitas hasil dan kualitas
usaha tani.
Memang tidak mudah, kata Darwis, mencapai fase
keberhasilaan tugas para tenaga penyuluh yang secara kuantitas begitu tidak
seimbang dengan lokasi dan besaran lahan serta bidang yang diwenangkan selama
ini. Jumlah tenaga penyuluh yang dimilik BKP2 yang berstatus PNS berkisar 25
orang kemudian ditambah Tenaga Honor Lepas Tenaga Bantu (THLTB) 24 orang yang
diangkat oleh Kementrian Pertanian.
Lanjutnya, penyusuan program penyuluhan sebagai pedoman
dalam melahirkan penyuluh pada petani, tengah pula dilakukan piihaknya.
Sehingga tugas pokok untuk menyampaikan informasi teknologi pertanian di segala
bidang dimaksud, dapat berjalan sebagaimana yang dinginkan. “Lalu tugas lain
yang jadi atensi para penyuluh yakni membina petani dan kelompok tani”, akunya.
Diakui memang selama ini penyuluh dicap selalu telat dalam
penganggulangan masalah yang dihadapi petani, disamping tidak dikenal. Hanya
seja selama ini kendala yang dihadapi begitu kompleks. Mulai dari SDA yang
terbatas merujuk dari luas dan banyaknya bidang yang mesti ditangani tenaga
penyuluh yang menjadi tanggung jawab.
Sementara di sisi lain, karakter petani selama ini,
bukanlah petani profesional yang hanya berkutat pada pekerjaan sebagai petani.
Berdasar itulah, katanya, perlu adanya peningkatan kuantitas dan kualitas para
penyuluh agar lebih berdaya guna dan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan
petani pada berbagai persoalan yang dihadapi. (SM.08)