Dompu, (SM).- Isnaini, warga Kelurahan Potu
Kecamatan Dompu, Selasa (08/1) tewas diseret arus sungai laju yang
berada di samping rumahnya. Jasadnya baru ditemukan setelah hanyut yang
diperkirakan sepanjang ratusan meter dari lokasi kejadian, atau berada
dalam air selama lebih dari empat jam.
Menurut informasi para tetangga
korban, Isnaini meninggalkan rumahnya sekitar pukul 17.00 wita. Dia menuju ke
sungai benama ‘Sori Wono’ aliran sungai Laju, yang berada di belakang rumahnya
untuk mandi. Beberapa warga yang juga mandi di sungai tersebut
sempat melihat pria tamatan SMA tahun 1999 ini yang tengah mandi. Namun pria
ini paling belakang keluar dari sungai dibandingkan dengan warga lainnya.
Selepas itu, warga tak melihat lagi pria ini, karena mereka balik lebih dahulu
pulang ke rumahnya masing – masing. “Isnaini ini pergi mandi ke sungai,
sejumlah warga sempat melihatnya,” kata Eksekon salah seorang warga yang
menemukan jasad Isnaini.
Karena tak biasanya dia terlambat pulang,
sehingga pihak keluarga korban melakukan pencarian hingga ke tempat
pemandian itu. Tapi usahanya tak membuahkan hasil. Namun keluarga dan para
tetangganya mulai menaruh curiga jika pria ini tenggelam dan jazatnya hanyut
bersama derasnya arus sungai tersebut.
Kabar kehilangan Isnaini pun heboh dalam
seketika. Ratusan warga yang dibantu tim SAR dari STIE/STKIP Yapis Dompu
turun ke lokasi dengan berbagai pelaratannya seperti perahu karet. Mereka
menyusuri sungai selama lebih dari tiga jam. Bahkan diantara warga memukul gendang,
karena menurut kepercayan warga setempat, dengan membunyikan gendang jasad
orang yang tenggalam mudah ditemukan.
Warga terus berupaya melakukan pencarian
hingga ratusan meter dari lokasi korban pertama kali tenggelam. Lalu sekitar
pukul 23.15 wita, jasad korban baru ditemukan di kedalaman air setinggi dada
orang dewasa. “Kami menemukan jasad Isnaini dalam kondisi tak bernyawa di
dalam air. Tubuhnya kami temukan dalam posisi tengkurap,” terang M.Kadafi salah
satu anggota Tim SAR STIE/STKIP Yapis Dompu.
Katanya, dari tubuh korban ditemukan
beberapa luka robek diantaranya pada bagian kepala dan wajahnya. Kuat dugaan
luka pada tubuh korban Isnaini tersebut akibat berbenturan dengan batu yang ada
dalam sungai saat dirinya terseret arus.
Tak lama kemudian, jasad korban langsung
di evakusi ke rumah orangtuanya di Lingkungan Sori Wono, Kelurahan Potu,
Kecamatan Dompu. Isak tangis pihak keluarga sangat haru mewarnai kepergian
pria lajang ini menghadap sang Maha Pencipta.
Pihak keluarga korban sengaja tak
melaporkan kejadian ini ke Polres Dompu. Karena mereka sudah meyakini bahwa
Isnaini meninggal bukan karena dibunuh, melainkan karena kecelakaan murni.
Apalagi, ternyata Isnaini memiliki riwat penyakit ayan atau epilepsy. Dia tiba
– tiba pingsan dan mengeluarkan busa di mulutnya. Peristiwa ini cukup
menghebohkan, ratusan warga yang ingin melihat langsung jenazah korban
tenggelam tersebut berdatangan hingga memadati ruas jalan di depan kediaman
orangtua korban. (dym)