Dompu, (SM).- Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan)
Kabupaten Dompu telah menargetkan luas tanam rumput laut pada tahun ini
mencapai 1.050 hektar. ‘’Yang pasti luas tanam rumput laut akan meningkat
menjadi 1.050 hektar,’’kata Kepala Dislutkan Ir. Syarifudidin yang dikonfirmasi
di ruangan kerjanya Rabu (05/2).
Menurutnya,
penanaman rumput laut diarahkan pada semua lokasi yang potensial dan cocok
untuk kembangkan komuditi itu. Misalnya di teluk Saleh, teluk Sanggar dan di
wilayah Hu’u teluk Cempi. ‘’Tahun ini tak hanya memberdayakan masyarakat yang
sudah lama bergelut, akan tetapi kita pun mendorong masyarakat
pesisir yang belum memiliki modal agar terlibat aktif dalam budidaya
rumput laut,’’ujarnya.
Lanjutnya,
apalagi tahun ini pihaknya memiliki ketersediaan anggaran sebesar Rp900 juta
lebih. Dana tersebut diperuntukan bagi pengadaan sarana budidaya rumput laut
bagi petani pemula. Rinciannya Rp500 juta yang bersumber dari program
PIJAR atau APBD 2 Tahun 2012 dan Rp422 juta pembiayaan dari Dana Alokasi Khusus
(DAK). ‘’Perluasan wilayah tanam kami prioritaskan di teluk Saleh mulai dari
Desa Nanga Tumpu Kecamatan Manggelewa hingga beberapa ratus meter ke arah
utara. Kemudian kami arahkan juga di wilayah Kempo dan Kecamatan
Pekat,’’terangnya.
Katanya, wilayah
teluk Saleh dan sekitarnya memang sangat cocok bagi pengembangan rumput laut.
Hanya saja di teluk Sangger khususnya Kecamatan Kilo sampai saat ini belum
menunjukan kemajuan yang berarti dari sejak dulu sampai sekarang dalam hal
budidaya rumput laut. Ia perkirakan, penyebab utamanya karena masyarakat
setempat kurang serius menggeluti usaha dimaksud. Padahal karakteristik
pantai di Kecamatan Kilo sangat mendukung usaha rumput laut. ‘’Masalahnya
petani rumput laut di Kecamatan Kilo masih kurang serius,’’tuturnya.
Disisi lain
dirinya menyinggun soal pembangunan industri rumput laut seperti yang
dijanjikan oleh pemerintah pusat. Pihaknya tengah menunggu realisasinya. Syarat
untuk membangun industri salah didukung dengan ketersediaan bahan baku
rumput laut minimal sekitar 500 ton per bulan. Sementara kemampuan produksi
rumput laut di Dompu hanya mencapai 254 ton per tahun. ‘’Itu data produksi
tahun 2011 lalu. Memang jumlah produksi saat itu sangat menurun dibandingkan
tahun sebelumnya, karena pengaruh cuaca yang kurang mendukung. Malah tahun
kemarin kita hanya dua kali siklus (panen),’’terangnya seraya menambahkan
‘’Kita berharap siklus produksi tahun ini bisa mencapai 6
kali,’’harapnya.
Kendati demikian,
jika industri pengolahan rumput laut benar terealisasi. Maka untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku, tentu akan didukung dengan produksi rumput laut
dari daerah tetangga seperti dari Kabupaten Bima, Sumbawa, Sumbawa Barat dan
Lombok Timur. (SM.15)