Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Siswi dan Guru di SMKN 3 Kesurupan

21 Februari 2012 | Selasa, Februari 21, 2012 WIB Last Updated 2012-02-21T00:02:58Z

Kota Bima,(SM).- Suasana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bima sekitar pukul 09.30 wita, Senin kemarin seketika pecah. Lebih dari 20 orang siswi setempat kerasukan makhluk halus. Bahkan tiga guru perempuan ikut kesurupan. Teriakan dan umpatan menjadi kalimat yang keluar dari mulut mereka.
Beberapa bulan terakhir, memang di Sekolah itu sering terjadi kesurupan massal. Infomasi yang diperoleh Koran ini, hampir setiap hari ada saja siswi yang kesurupan. Seperti yang terjadi Senin kemarin.

Kesurupan kemarin bermula pada upacara pagi. Saat aktifitas rutin pada hari Senin itu, sejumlah siswi berjatuhan. Tidak berhenti sampai disitu, kejadian yang sama kemudian berlanjut ke sejumlah siswi lain. Begitu seterusnya, siswi yang lain sudah sembuh, menyusul kemudian ke siswi yang lain. Seperti tak peduli pada Ustadz memerikan arahan, siswi setempat kembali kesurupan.
Tanda siswi itu telah kesurupan, dengan berterik dan mengeluarkan umpatan. Belum usai menangani siswi yang satu, sejumlah siswi lain ikut kesurupan. Yang kemasukan makhluk halus itu, dibawa oleh siswi lain dan sejumlah guru ke ruangan guru untuk di rukyah oleh para ustadz yang sudah dipanggil oleh sekolah setempat.   
Saat kesurupan, bahasa yang keluar dari mulut siswi, mempermasalahkan rumah mereka (Makhluk halus yang merasuki,red) di rusak tanpa ada pemberitahuan awal. Kemudian, menyuruh Kepala Sekolah setempat untuk keluar dari SMKN 3 Kota Bima. “Semua ini gara-gara Kepala Sekolah, keluarkan dia dri sini,” ujar salah seorang siswi yang kesurupan.
Munculnya bahasa yang dikeluarkan dari mulut siswi itu, guru-guru setempat menyimpulkan bahw penyebab kesurupan itu, karena pohon Mahoni ditebang untuk lokasi pembangunan dua lokal ruang kelas.
Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMKN 3 Kota Bima Hj Siti Ramlah S Pd, yang di mintai keterangan mengatakan, kesurupan seperti itu di mulai sejak pembangunan dua lokal ruang belajar, sebelah selatan sekolah setempat. Tiba-tiba saja salah seorang siswi kesurupan. “Ada pohon Mahoni yang ditebang, untuk pembangunan dua lokal ruang belajar di lokasi tersebut. Kejadian pertama, tiga siswi kelas satu kelas Multi Media. Menyusul siswi lain di kelas yang berbeda,” ujarnya.
Kata dia, tiga siswi di kelas satu Multi Media kesurupan bermula pada seorang siswi yang melihat darah di meja belajarnya. Kemudian, siswi itu kesurupan, dan berlanjut pada dua siswi lainny yang juga ikut kesurupan. ‘’Semenjak itu, hampir tiap hari selalu ada siswi yang kesurupan,” bebernya.
Lanjut dia, pada hari Senin dan Jum’at, menjadi hari yang sering terjadi kesurupan di sekolah itu. Hampir setiap hari, lebih 10 orang siswi yang kesurupan. Termasuk kesurupan terjadi kemarin, sebanyak 20 orang siswi dan untuk pertama kalinya guru perempuan ikut kesurupan. “Karena banyak yang kesurupan, sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal,” katanya dan menambahkan, selama ini belum pernah siswa yang kesurupan. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update