Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

SASTRA

26 Februari 2012 | Minggu, Februari 26, 2012 WIB Last Updated 2012-02-26T09:11:40Z

Menebak  Hadirnya Seberkas Sinar di Matamu
Oleh: Usman D.Ganggang
APA yang dicari dalam sebuah puisi? Jawabannya,  visi dan misi seorang penyair. Paling kurang, dalam diri seorang penikmat paham bahwa seorang penyair berusaha menyampaikan sesuatu melalui pusinya kepada orang lain. Apa itu? Sebuah masalah yang dialami, baik dialami sendiri maupun dialami orang lain di dalam kehidupan keseharian. Masalah yang diungkapkanpun, bisa berupa apa saja, mungkin tentang cerita atau tentang kebenaran, keadaan atau mungkin juga tentang perlawanan atau masalah korupsi dan KKN bahkan tentang cinta secara universal.
Mengapa tidak?
Kita sebagai penikmat, tentulah berusaha menemukan makna di balik apa yang tersurat. Makna yang demikian itu disebut makna tersirat. Makna inilah yang dikejar – kejar penikmat, hingga pada gilirannya penikmat bisa saja terseret lantaran hadirnya visi dan misi penyair lewat karyanya. Mungkin karena gaya pengekspresiaannya yang menyentuh hati ataukah karena isinya yang membangkitkan gairah yang lama terpendam, akhirnya dia tertarik. Katakan misalnya untuk saat ini, kita berhadapan dengan dengan tiga karya kawan kita yang kita hadirkan dalam edisi kali ini. Mungkin kita berusaha mencari, lalu menebak makna dari seberkas sinar di matamu (baik mata si penyair maupun mata  dari isi puisi tentunya).
Tapi, ketika kita berusaha mencari makna yang dimaksud, kita toh tidak terlepas dari berbagai hambatan. Ya, terkadang kita terhadang oleh berbagai kendala. Dan pada gilirannya kita bergumam, “Ternyata memahami sebuah puisi amatlah sulit”. Mengapa sulit dipahami isinya oleh pembaca? Jawabannya, puisi adalah jenis karya sastra yang sering menggunakan bahasa secara ketat - terikat. Hal ini sesuai dengan hakikat puisi itu sendiri, yakni konsentrasi dan intesifikasi. Puisi memang sifatnya, mengonsentrasikan dan mengintensifkan diri, menggunakan bahasa secara ketat, - terikat, dan terbatas, serta dengan menaruh perhatian penuh pada nilai – nilai estetika (keindahan), maka berbagai aspek estetika dari bahasa itu,  diupayakan penggunaannya secara penuh dan semaksimal mungkin.
Sesulit apa pun isinya, tetap diperoleh, andai saja, kita berusaha sabar dalam memahaminya. Kali lalu, kita mencoba mamahami isinya dari analisis judulnya. Nah, kali ini kita mencobanya dari tingkah laku (tindakan para tokoh) yang dilakonkan oleh tokoh – tokoh di dalam puisi yang sengaja dihadirkan oleh penyairnya. Seperti pada puisi “Mencintaimu” karya Gerard van Bibang. Untuk menemukan seberkas sinar di matanya, kita hadirkan pertanyaan, Apa yang dikatakan “aku – lirik” (aku yang diceritakan) kepada “engkau – lirik” (engkau yang diceritakan)? Bagaimana “aku – lirik” mencintai “engkau – lirik”?
Lalu, pada “Rinduku Padamu” karya Endank Srie Wahyuni, kita hadirkan pertanyaan terkait tindakan pelaku dalam puisi itu, ”Sosok yang bagaimana si “dia –lirik” hingga “aku – lirik” memujinya? Siapakah yang dipuji “aku – lirik”? Apa pesan (amanat) penyair terhadap penikmat sastra?” Seberkas sinar di matamu akan terbaca, jika kita mau bersabar sedikit dalam menjawab semua pertanyaan terkait isi puisi “Rinduku Padamu” karya Sdr.Endank ini.
Begitupun pada puisi ”Seperti Kemarin” karya StAr Learn To Man. Pertanyaan yang kita hadirkan adalah, ”Apa yang dikatakannya dalam kesendiriannya? Untuk apa  “aku – lirik” berbagi cerita? Semua pertanyaan seperti itu, perlu dijawab sehingga apa yang menjadi tujuan kita dalam menebak hadirnya seberkas sinar di matamu, terjawab tuntas”.
Penulis yakin, ketika kita sudah menjawab tuntas semua pertanyaan di atas, akan terjawab apa visi dan misi penyair dalam puisinya, sekurang – kurangnya dapat terjawab, meski diakui terjadi kekeliruan. Itu biasa, karena yang tahu persis isi sebuah puisi adalah penyair itu sendiri. Tapi, tentu kita berbangga hati bahwa kita sudah berusaha menebak hadirnya seberkas sinar di matamu terutama, untuk menemukan tema dan manat dari ketiga puisi teman kita ini.
Apapun alasannya, puisi yang berhakikat konsentrasi dan intesifikasi dibangun oleh unsur – unsur intrinsik: tema, amanat, musikalitas, korespondensi, dan gaya bahasa. Yang kita tebak kali ini melalui tema (pokok persoalan) dan amanat (pesan), sedangkan unsur – unsur yang disebut terakhir di atas, akan dibahas edisi mendatang. Selamat menikmat karya–karya Sdr kita berikut ini!
MENCINTAIMU
Karya: Gerard van Bibang

mencintaimu...
tak terkira
seluas cakrawala
sedalam samudera
menembus kaki langit
tanpa basa-basi

mencintaimu...
tak pernah cukup
berkali-kali
tak’an pernah hanya sekali
RINDUKU PADAMU
Karya: Endank Sri Wahyuni

jauh jarak membentang
ribuan tahun menghilang
namun jiwamu tiada lekang
dihatiku tegak terpancang.

sosok mulia teramat agung
wibawa tinggi melebihi gunung
sinar indah menghias punggung
dunia memuji tinggi membubung.

wahai, dikau manusia utama
meski aku tiada pernah bersua
walau dirimu jauh di surga
engkau melekat tak jua terlupa.

andaipun kelak dirimu tersua
alangkah impian begitu mulia
mski wjahmu tak dipelupuk mata
aku kan sungguh ikhlaskan jiwa.

tak kuasa menanggung rindu
padamu kekasih pujaankalbu
kehinaanku mnjarakkan impianku
betapa padamu terlalu aku
merindu.

Muhammadku,
Muhammadku,
dengarkanlah seruanku,
aku rindu,
aku rindu,
kepadamu teladan,
rasul pemimpin umat

ya nabi salam alaika,
ya rasul salam alaika...ya habibi
 ya mustofa.. ya nurul ain'



Seperti Kemarin

Karya: StAr Learn To Man

senja telah tiba dan mentari telah pergi
beristirahat sejenak di tempat peraduan
sayup terdengar guntur bergemuruh
senandung alam isyratkan sebuah makna
sebentar lagi tetes air turun basahi bumi

disini masih seperti kemarin
berbagi cerita diantara dinding waktu
merangkai asa utk sebuah masa
bila nanti bulan tak muncul
kan ku kucari seberkas sinar dimatamu
agar tak tersesat aku menuju hatimu

closed to me
lean on me beby
let me hold you tonight
nothings wrong..yeah nothings wrong

Penuis: Penyair kelahiran Bambor – Kempo Manggarai, NTT, kini berdomisili di Kota Kesultanan Bima –NTB. Bergabung dalam Komunitas KertaS Bima.
×
Berita Terbaru Update