Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ratusan Ekor Unggas Mati Mendadak

24 Februari 2012 | Jumat, Februari 24, 2012 WIB Last Updated 2012-02-24T15:36:53Z
Kota Bima,(SM).- Mengonsumi unggas berbagai jenis sepertinya harus hati-hati, apalagi unggas tersebut teridentifikasi mengidap flu burung. Seperti yang terjadi di RT 30 RW 10 Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota Kota Bima baru-baru ini. Selama tiga hari belakangan, sekitar 700 lebih ekor unggas jenis ayam potong, mati mendadak.

Pemilik ternak ayam potong, Abdul Azis mengaku heran dengan kematian ternaknya. Padahal, tak ada tanda-tanda mengidap penyakit seperti flu dan bagian wajah yang membengkak, namun selama tiga hari terakhir, ayamnya terus saja mati dengan jumlah yang banyak.
“Awalnya pada hari Selasa (21/2) lalu, yang mati mencapai ratusan. Kemudian pada hari kedua dan ketiga, jumlah yang mati makin banyak. Sehari bisa mencapai sekitar 300 ekor. Hingga kini, sekitar 700 ekor lebih ayam piaraan saya mati mendadak,” ujarnya saat ditemui di sela-sela membersihkan ternaknya yang sudah mati.
Setelah didatangi Dinas Peternakan Kota Bima, lanjut Azis, dinas terkait itu mengindentifikasi bahwa ternaknya mati bukan karena penyakit, melainkan karena kaget setelah bunyi petir pada Selasa malam lalu. “Menurut orang-orang Dinas Peternakan Kota Bima, ayam mati bukan karena flu burung, tapi kaget,” terangnya.
Ditanya kenapa meninggalnya semakin bertambah banyak hingga Kamis kemarin, padahal bunyi petir pada hari Selasa lalu. Azis mengaku, karena kaget bunyi petir besar saat itu, akhirnya ayam banyak mengalami stress. “Ayam potong seperti ini mudah kaget, dampaknya pun menjadi stress. Jika sudah demikian, ayam tersebut akan mudah mati,” jelasnya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi semakin bertambah ternaknya yang mati, perlu dilakukan pengawasan dan keteraturan pemberian makan dan minum ternak. Atas musibah usaha yang terjadi tersebut, Azis mengaku panen ternaknya untuk bulan ini rugi. Padahal beberapa hari lagi, salah satu perusahaan yang sering datang ambil untuk dipasarkan. “Ayam yang mati ini sudah berusia 35 hari. Usia yang memang memasuki waktu panen untuk di jual,” tambahnya.  (SM.07)
×
Berita Terbaru Update