Kota
Bima,(SM).- Rapat Koordinasi lengkap Gubernur dengan seluruh Bupati
Walikota se-NTB bersama dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD)
Propinsi pun Kabupaten Kota di Kota Bima Rabu kemarin, merupakan kali pertama
sepanjang sejarah. Biasanya Rakor penuh tingkat Propinsi, selalu diadakan di
Mataram (ibukota Propinsi).
Kali ini rapat
diadakan di Bima. Secara gamblang Gubernur NTB, TGH Zainul Mazdi MA,
menjelaskan, berpindahnya lokasi Rakor dari tempat biasa, semata-mata sebagai
wujud simpati dan empati terhadap Bupati Bima dan jajarannya atas insiden dan
aksi pembakaran Kantor Bupati setempat beberapa waktu lalu oleh massa aksi yang
menolak tambang.
Semua
Bupati dan Walikota, jelas Bajang, telah menyepakati Bima dijadikan lokasi
Rakor dimaksud. Dengan penentuan Kota Bima sebagai wilayah yang menjadi tuan
rumah. Rakor kali itu dimaksudkan memberikan opini bahwa sesungguhnya, Bima
tidak lagi dalam suasana tegang dan huru hara terus. Artinya, fakta yang ada
Bima sudah kondusif dan aman. “Untuk itu saya apresiasi semua Bupati Walikota
yang mau hadir dalam Rakor ini, “ujarnya.
Rakor kata
Gubernur, dalaam rangka menetapkan langkah-langkah kedepan menuju NTB yang
kondusif, aman dan terciptanya proses pembangunan yang bertujuan
mensejahterakan masyarkat secara keseluruhan dari berbagai bidangnya.
Apa yang terjadi
di Kabupaten Bima (insiden terbakarnya kantor Bupati), kata Gubernur pada awal
penyampaiannya saat Rakor, secara otomatis mempengaruhi Kabupetan dan Kota lain di NTB.
Sebabnya dimanapun wilayah NKRI atau NTB secara khusus, atas berbgai kejadian
seperti insiden pembakaran Kantor Bupati Bima, maka daerah lain pasti merasakan
pula kepiluan yang sama.
Sementara itu
dalam Rakor tertutup, diawali pemaparan Gubernur NTB terkait sejumlah isu
penting secara nasional dengan merujuk dari arahan presiden dan sejumlah
program penting lainnya di NTB. Yang dilanjutkan dengan pemaparan program oleh
Wakil Gubernur NTB, setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan satu persatu oleh
Bupati dan Walikota se-NTB. (SM.08)