Kota
Bima,(SM).- Tahun ini, NTB harus mampu menurunkan lagi angka kemiskin
hingga 2 persen dari total komulatif angka kemiskinan pada tahun sebelumnya.
Demikian target Gubernur NTB, TGH Zainul Mazdi MA yang disampaikan pada seluruh
peserta Rapat Koordinasi (Rakor) lintas Bupati Walikota se-NTB berikut Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang digelar yang digelar secara
tertutup di Aula Pemkot Bima, Rabu (15/02).
Jika pada
2010-2011 angka kemiskinan menurun pada level 1,88 persen dan pada 2009-2010
terjadi penurunan pada level 1,3 persen, pertanyaan yang mendesak dan menggugah
kepala daerah se-NTB, yang disampaikan Bajang, kenapa pula tidak bisa
diturunkan hingga 2 persen dari sebelumnya. “Jawaban dan hasilnya berpulang
pada kita semua. Dan saya akan berusaha semaakismal mubngkin untuk itu,
“janjinya.
Untuk angka
kemiskinan Kabupaten Kota di NTB, jelasnya dalam paparan saat Rakor tersebut,
pada 2009 sampai 2011 yang terendah diraih Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan
penurunan angka pengangguran hingga 2,371 persen dari sebelumnya dan yang
tertinggi Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Tentu statistic data angka
pengangguran tersebut, utama sekali Lotim, lebih disebabkan koofisien jumlah
penduduknya yang setara dengan jumlah penduduk pulau Sumbawa.
Sehingga angka kemiskinan dan pengangguran dikorelasikan dengan jumlah lapangan
kerja tidak sepadan.
Dari 33
Propinsi, NTB, kata Gubernur, berada pada posisi ke-29 dengan angka kemiskinan
berkisar pada 19,67 persen. Sementara untuk tingkat NTB sendiri, jelasnya,
urutan pertama terendah diraih Kota Bima dengan penurunan angka kemiskinan
mencapai 12,08 persen dan yang paling rendah diraih Kabupaten Lombok Timur
(Lotim).
Sementara untuk
angka pengangguran, katanya dalam papara saat Rakor tertutup tersebut,
berbading lurus dengan tingkat kemiskinan. Artinya, jika angka pengangguran
turun, tidak menjamin angka kemiskinan rendah. Contohnya. Di Kabupaten Sumbawa
Barat (KSB), angka kemiskinannya tinggi semnetara angka penganggurannya rendah
atau menurun. Bertolak belakang dengan Lomok Tengah yang angka penganggurannya
tinggi tetapi angka kemiskinannya rendah.
Untuk memenuhi
target tersebut, kata Gubernur, perlu ada langkah-langka yang mesti ditempuh,
diantarannya, penciptaan lapangan usaha baru baik perorangan pun secara
berkelompok. Kemudian melakukan pembinaan dan pemberdayaan kelompok PIJAR,
menggelorakan upaya lumbung disetrifikasi pangan, peningklatan kapasitas
koperasi yang berkualitas dan penataan pemukiman dan perdagangan kreatif. (SM.08)