Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bajang Target Turunkan Angka Miskin

16 Februari 2012 | Kamis, Februari 16, 2012 WIB Last Updated 2012-02-15T23:03:09Z

Kota Bima,(SM).- Tahun ini, NTB harus mampu menurunkan lagi angka kemiskin hingga 2 persen dari total komulatif angka kemiskinan pada tahun sebelumnya. Demikian target Gubernur NTB, TGH Zainul Mazdi MA yang disampaikan pada seluruh peserta Rapat Koordinasi (Rakor) lintas Bupati Walikota se-NTB berikut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang digelar  yang digelar secara tertutup  di Aula Pemkot Bima, Rabu (15/02).
Jika pada 2010-2011 angka kemiskinan menurun pada level 1,88 persen dan pada 2009-2010 terjadi penurunan pada level 1,3 persen, pertanyaan yang mendesak dan menggugah kepala daerah se-NTB, yang disampaikan Bajang, kenapa pula tidak bisa diturunkan hingga 2 persen dari sebelumnya. “Jawaban dan hasilnya berpulang pada kita semua. Dan saya akan berusaha semaakismal mubngkin untuk itu, “janjinya.

Untuk angka kemiskinan Kabupaten Kota di NTB, jelasnya dalam paparan saat Rakor tersebut, pada 2009 sampai 2011 yang terendah diraih Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan penurunan angka pengangguran hingga 2,371 persen dari sebelumnya dan yang tertinggi Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Tentu statistic data angka pengangguran tersebut, utama sekali Lotim, lebih disebabkan koofisien jumlah penduduknya yang setara dengan jumlah penduduk pulau Sumbawa. Sehingga angka kemiskinan dan pengangguran dikorelasikan dengan jumlah lapangan kerja tidak sepadan.
Dari 33 Propinsi, NTB, kata Gubernur, berada pada posisi ke-29 dengan angka kemiskinan berkisar pada 19,67 persen. Sementara untuk tingkat NTB sendiri, jelasnya, urutan pertama terendah diraih Kota Bima dengan penurunan angka kemiskinan mencapai 12,08 persen dan yang paling rendah diraih Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
Sementara untuk angka pengangguran, katanya dalam papara saat Rakor tertutup tersebut, berbading lurus dengan tingkat kemiskinan. Artinya, jika angka pengangguran turun, tidak menjamin angka kemiskinan rendah. Contohnya. Di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), angka kemiskinannya tinggi semnetara angka penganggurannya rendah atau menurun. Bertolak belakang dengan Lomok Tengah yang angka penganggurannya tinggi tetapi angka kemiskinannya rendah.
Untuk memenuhi target tersebut, kata Gubernur, perlu ada langkah-langka yang mesti ditempuh, diantarannya, penciptaan lapangan usaha baru baik perorangan pun secara berkelompok. Kemudian melakukan pembinaan dan pemberdayaan kelompok PIJAR, menggelorakan upaya lumbung disetrifikasi pangan, peningklatan kapasitas koperasi yang berkualitas dan penataan pemukiman dan perdagangan kreatif. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update