Bima, (SM).-
Ada yang unik
dalam perombakan kabinet jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima pekan lalu.
Seperti jabatan tekhnis pada Dinas Kesehatan (Dikes) yang diisi sarjana umum.
Dalam perombakan
kabinet pekan lalu, jabatan Kepala Gudang Farmasi Dikes Kabupaten Bima
dipromosikan pada Supratman, S.Sos, yang semula menjabat Bendahara Umum Dikes
Kabupaten Bima. Sementara S1 dan S2 Farmasi banyak yang antri, apalagi belum
mendapat kepercayaan dipromosi untuk menggantikan jabatan yang semula dijabat
M.Said, S.Sos yang memasuki usia pensiun.
Kepala BKD
Kabupaten Bima Tajuddin, SH yang dikonfirmasi di ruang kerja Sekretaris Daerah
Kabupaten Bima, mengatakan, sah-sah saja jabatan Kepala Gudang Farmasi Dikes
Kabupaten Bima dijabat Sarjana Sosial Politik. Apalagi yang bersangkutan
(Supratman, red) sudah berpengalaman di Dikes. “Kami yakin mampu melaksanakan
tugas itu, apalagi Sekretaris Dikes backround
sarjana Farmasi,” ucapnya yang turut didampingi Sekda Bima H.Masykur H.MS.
Tajuddin
mengaku, penempatan pejabat dengan backround
Sarjana Sosial Politik atas jabatan tersebut sudah melalui pertimbangan dan
keputusan tim. “Intinya sudah melalui pertimbangan yang matang. Kalau pun yang
bersangkutan tidak sanggup melaksanakan tugasnya, nanti bisa kami evaluasi lagi
kedepannya,” tegasnya.
Disinggung salah
satu dasar pertimbangan atas indikasi balas jasa Pemilukada 2010 lalu, Tajuddin
mengelaknya. “Tidak ada balas jasa atau balas politik. Urusan birokrasi tidak
ada hubungannya dengan politik,” tampiknya.
Tidak
dimanfaatkan Sarjana Farmasi yang menumpuk tanpa jabatan seperti di RSUD Bima,
menurut Tajudin, jika diambil sarjana farmasi di RSUD, akan terjadi kekurangan
di tenaga di RSUD. “Jabatan di Dikes Bima, bisa saja dijabat Sarjana lain.
Karena jabatan Kepala Dikes maupun beberapa jabatan lainnya diisi sarjana
sesuai keilmuannya. (SM.06)