Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dipersoalkan, Pimpinan DPRD ke Malaysia

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:51:16Z

Dompu, (SM).- Keberangkatan Ketua Dewan Rafiuddin H.Anas SE, Wakil Ketua Dewan Iwan Kurniawan SE, M.AP dan Anggota Komisi III, Jaharuddin ke kerajaan Kelantan Malaysia, menimbulkan sorotan miris dari para anggotanya.

Seperti dinilai Ilham Yahyu, S.Pd, keberangkatan tiga pimpinan dewan tersebut untuk memenuhi undangan pihak Investor  Kelantan Malaysia yang bergerak dibidang pertambangan dan hasil bumi, telah melanggar mekanisme yang tertuang dalam Tata Tertib (Tatib) DPRD. “Kami kaget menerima informasi  Ketua Dewan dan salah seorang wakil ketua  serta satu orang anggota dewan sudah berangkat ke Kelantan Malaysia.  Kenapa tidak dibahas dulu bersama anggota sebelum berangkat,” tanyanya.
Kenapa tidak, mereka bertandang ke luar negeri secara diam – diam. Mestinya jelang keberangkatan, mereka menyampaikan jadwal, maksud dan tujuan keberangkatan itu melalui rapat resmi. Apalagi itu dalam rangka perjalanan dinas yang mewakili 27 orang anggota dewan. “Mereka pergi secara diam – diam. Kami merasa tidak dihargai,” tandasnya.
Menurutnya, keberangkatan secara tiba-tiba itu sebagai bentuk ketidaktaatan unsur pimpinan terhadap mekanisme di lembaga DPRD. Mestinya mereka dapat menjaga kepercayaan para anggota dewan.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi II H.Didi Wahyuddi SE. Dirinya sangat menyayangkan keberangkatan tiga orang dewan ke Kelantan Malaysia, karena tidak melalui  prosedur yang berlaku di lembaga DPRD. Malah anehnya, unsur pimpinan membawa salah seorang anggota dewan Jaharuddin. Wajar saja Didi mempertanyakan kapasitas Jaharuddin sehingga dia diperlakukan melebihi anggota dewan lain. ‘’Apa kelebihan Jaharuddin hingga harus ikut ke Malaysia. Sepertinya kedua unsur pimpinan dewan jelas menimbulkan kecemburuan sosial,’’tandasnya.
Yang lebih Didi sesalkan, mereka berangkat ke keluar negeri disaat jadwal Reses akan berlangsung mulai Senin ini. Sedangkan mereka yang menetapkan jadwal kegiatan Reses dan melarang anggota  dewan lainnya untuk tidak  keluar daerah, mengingat   Reses tidak boleh ditinggalkan. Tapi faktanya justru mereka yang melanggar komitmen  itu. ‘’Kami ini dianggap apa. Sebagai ketua tidak boleh semenah – menah mengambil tindakan sendiri, karena semua ada aturan mainnya. Dan yang harus dicamkan bahwa di lembaga dewan menganut sistem pemimpin kolektif kolegial,’’tandas Didi
Karena demikian, otomatis ketiga orang dewan itu tidak bisa mengikuti Reses. Artinya mereka tidak boleh  menerima dana Reses. Jika Didi mengancam akan  mempersoalkannya sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku. ‘’Ingat, saya akan persoalkan jika mereka  mendapatkan dana Reses jika tidak ikut kegiatan itu,” tandasnya.
Ditanyakan langkah yang akan ditempuh atas sikap dua orang unsur pimpinan dewan? Didi menjawab, pihaknya tak ingin berandai – andai dulu. Tapi yang pasti akan ada sikap tegas mereka terhadap kedua unsur pimpinan dimaksud dan akan mereka tunjukan setelah Ketua dan Wakil Ketua bertolak dari Malaysia. ‘’Lihat saja sikap kami nanti setelah mereka pulang dari Malaysia,’’ancamnya.
Sementara informasi yang dihimpun, tak hanya ketiga orang dewan yang berangkat ke Malaysia. Bahkan Bupati Dompu berserta beberapa pejabat terkait pun ikut ke negara tetangga tersebut untuk memenuhi undangan investor yang sebelumnya sudah berkunjung ke Dompu guna meninjau langsung berbagai potensi alam yang dimiliki daerah ini terutama dibidang pertambangan dan hasil bumi. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update