Bima, (SM).- Para petani di Desa Ngali
Kecamatan Belo, mengaku rugi lantaran harga bawang merah anjlok. Sebagaimana
diakui Abubakar Hamzah, saat inupun tak ada yang membeli hasil taninya.
Dijelaskanya, para pengusaha
sekarang belum berani membeli bawang merah. Biasanya saat seperti sekarang,
harga bawang sudah melonjak naik. Namun kini, belum ada yang berani membeli.
Demikian pula para petani belum berani melepas bawang, masih menunggu sambil
berharap akan ada kenaikan harga. “Saya masih menunggu sambil berharap agar aka
nada kenaikan harga kembali seperti semula,” ujar Abubakar.
Lanjutnya, harga bawang merah di
beli para pengusaha sekarang hanya mencapai Rp300 ribu perkuiwintal. Kalaupun
dijual dengan harga sekian, petani rugi. Harga bawang yang demikian, belum
sebanding dengan biaya yang di keluarkan para petani. Menurunya harga bawang
merah, dirinya menduga karena pemerintah membebaskan biaya masuk bagi bawang
merah asal Bombay maupun Thailand.
Bawang Merah asal Bima, banyak
digemari masyarakat di Kalimantan, Lombok dan Bali serta Sulawesi. Dengan
adanya kebijakan pemerintah bebas biaya masuk, banyak pula beredar bawang luaar
negeri di daerah itu. “Bawang hasil petani Ngali, banyak di minati oleh warga
Sape, Sumbawa bahkan di Kalimantan, Sulawesi,” urai Abubakar. (SM.12)