Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lagi, Warga Desa Bolo Keluhkan Dana Bedah Rumah

10 Februari 2012 | Jumat, Februari 10, 2012 WIB Last Updated 2012-02-10T04:02:12Z

Bima, (SM).- Setelah warga Desa Mpuri, dana bantuan bedah rumah tahap II dari Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) sebesar Rp500 juta untuk 100 unit rumah tidak layak huni di Kecamatan Madapangga kembali dipertanyakan. Kali ini, warga Desa Bolo yang pertanyakan dana tersebut. Bahkan, warga tuding Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Cahaya Mulia sebagai Mafia.
Anwar Husen, warga RT 01/03 Desa Bolo Kecamatan Madapangga, mengaku, dia dan dua (2) warga lainnya di dusun setempat, merupakan penerima bantuan bedah rumah. Berdasarkan ketentuan, lanjutnya, mereka yang mendapatkan bantuan dana bedah rumah akan mendapatkan anggaran sebesar Rp5 juta perorang. Namun yang diterima pihaknya hanya bantuan tahap I dengan nominal sebesar Rp1,4 juta. “Untuk bantuan tahap II hingga saat ini belum kami terima dari pihak pelaksana,” akunya.

Dijelaskannya, untuk bantuan dana bedah rumah tahap pertama sebesar Rp2,5 juta, dia hanya diberikan bahan berupa seng 32 lembar, kayu reng 2 ikat, kayu malasi 2 ikat, semen 3 zak, pasir 2 gerobak, cet 1 kaleng, paku 1,5 kg serta uang Rp200 ribu. “Kalu saya total dengan jumlah uang, nominal yang saya terima hanya sebesar Rp2,2 juta saja,” bebernya.
Sementara untuk dua penerima lainnya, Hasan H. Ab hanya diberikan 4 lembar seng, paku 1 Kg, semen 2 zak, papan 15 lembar, pasir dua gerobak, cet 1 kaleng serta uang Rp100 ribu. Untuk Isa Zama’i hanya diberikan seng 32 lembar, cet 1 kaleng, uang Rp 100 ribu, kayu reng 2 ikat, kayu malasi 1 ikat, semen 2 zak, pasir 2 gerobak dan paku 1 kg. “Bantuan bedah rumah tahap I ini tidak sampai Rp 2,5 juta. Paling tinggi sekitar Rp 1-2 juta saja perorang,” duganya.
Merasa masih memiliki hak yang belum direalisasikan, mereka pernah menghubungi pengurus BKM Cahaya Mulia. Namun jawaban pahit diperolehnya bahwa bantuan tersebut sudah tidak ada lagi. “Karena hak kami belum juga direalisasikan, kami menilai pengurus BKM Cahaya Mulia sebagai mafia,” kecamnya.
Berdasarkan jumlah penerima di Kecamatan Madapangga sebanyak 100 orang kalau pihak PKBM hanya merealisasikan hanya sekitar Rp 1- 2 juta perorang berarti anggaran yang baru direalisasikan hanya sebesar Rp200 juta dari anggaran Rp500 juta. “Sisanya dimanakah rimbanya,” tanyanya.
Sementara Ketua BKM Cahaya Mulia, Nasaruddin BA yang dikonfirmasi terkait pernyataan warga penerima bantuan, tidak berhasil dihubungi. dihubungi via HP-nya pun gagal dilakukan, telepon selulernya tidak aktif.
Melalui petugas lapangan yang juga disebut-sebut sebagai bendahara BKM Cahaya Mulia, Amir, tidak bisa membrikan jawaban pasti. Dia hanya mengaku akan melakuka klarifikasi dengan warga bersangkutan. (SM.11)
×
Berita Terbaru Update