Dompu, (SM).- Belakangan terasi yang diproduksi industri rumah tangga warga Pulau Bajo, Desa Kawangko, Kecamatan Manggelewa dicaplok dengan label bikinan indutri di Sumbawa.
Tentu saja masalah pencaplokan ini mudah terjadi, sebab terasi buatan warga Bajo tanpa merek. Meski begitu, hal demikian membuat warga setempat merasa dirugikan lantaran karya mereka dinikmari oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggaungkan nama pribadi dan daerahnya.
Hal ini terungkap saat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Ir. Syarifuddin bersama rombongannya melakukan silaturrahmi ke Pulau Bajo belum lama ini.
Kadislutkan mengatakan, dirinya merasa prihatin terhadap persoalan yang dialami masyarakat setempat. Pasalnya, masyarakat sudah bersusahpaya memproduksi terasi yang berkualitas. Namun di pasaran, hasil kreativitas mereka justru diklaim oleh pihak lain bahwa itu buatan masyarakat Kabupaten Sumbawa dan bukan asal Pulau Bajo. “Persoalan ini sangat naif dan harus kita sikapi segera”, katanya.
Kata dia, pihaknya akan melindungi nama dan keaslian terasi buatan masyarakat Bajo dengan membuatkan label khusus untuk menjaga kemungkinan pencaplokan yang berakibat merugikan masyarakat setempat dan nama daerah ini di mata daerah lain. “Mesin pembuat labelnya akan kami upayakan agar masyarakat Bajo bisa mematenkan terasi buatan sendiri”, pungkas Syarifuddin. (SM.15)
