Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

KKN STKIP Bima Terapkan Pola Sinergitas dan Pemberdayaan

10 Februari 2012 | Jumat, Februari 10, 2012 WIB Last Updated 2012-02-10T04:01:24Z

Kota Bima, (SM).-  Periode ini, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan  (STKIP) Bima menerapkan pola baru dalam pelaksaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pola tersebut yakni, KKN Mandiri Terpadu yang dirintis untuk pemantapan sumber daya mahasiswa sebagai salah satu komponen dan pilar pembangunan.
Ketua Panitia KKN Mahasiswa STKIP Bima, Drs. Nasution, M.Pd pada Koran ini di kampus setempat, Kamis (9/2), mengatakan, peserta mahasiswa KKN tahun ini merupakan peserta terbanyak sepanjang sejarah perjalanan STKIP Bima. Sebanyak 2014 mahasiswa dari 5 (lima) program studi yang ada, akan melaksanakan pengabdian di Kabupaten dan Kota Bima serta Dompu. “KKN ini mengusung tema, melalui KKN Mandiri Terpadu kita tingkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat madani,” katanya.    

Sejumlah peserta tersebut akan disebar dihampir semua kecamatan. Untuk Kabupaten Bima, sebanyak 17 kecamatan akan dimasuki mahasiswa KKN STKIP Bima, minus kecamatan Lambu. Sementara di Kota Bima dan Kabupaten Dompu, mahasiswa KKN akan disebar dimasing-masing 5 kecatamatan. “Saat ini kami tengah melakukan pembekalan. Sementara pelepasannya akan dilakukan pada 13-14 Pebruari. Istiwemanya, ada peserta KKN yang akan kami tempatkan di Kecamatan Tambora,” terang Nasution.
Menurut Nasution, KKN mahasiswa STKIP Bima tahun ini, jauh beda dengan pelaksaana kegiatan sama pada tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, pihaknya merintis KKN Mandiri Terpadu, sebagai media penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi secara sistematis dalam pemberadayaan masyarakat. Katanya, KKN Mandiri Terpadu tersebut berorientasi mendorong pengembangan riset terapan secara mutualistik dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul.
“KKN Mandiri Terpadu ini diterapkan untuk memperkuat sinergitas dan pemberdayaan terhadap masyarakat. Ada dua pola yang kami terapkan dalam KKN Mandiri Terpadu ini, yakni spesialisasi Program Studi mahasiswa dan analisis empiris factual. Jadi, selain pengabdian masyarakat, mahasiswa juga bisa mengembangkan keilmuan sesuai spesifikasi pendidikannya dalam pemberdayaan masyarakat,” urai Nasution.
Menurut Nasution, KKN Mandiri Terpadu diterapkan, karena kegiatan KKN masa lalu lebih menempatkan mahasiswa sebagai komponen yang pasif dan hanya melaksanakan program yang telah direncanakan pengelola KKN. Melalui KKN Mandiri Terpadu ini, lanjutnya, mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan serta menerapkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Desain program KKN Mandiri Terpadu ini diterapkan, urai Nasution, bertolak dari kondisi masyarakat pemerintah yang terindikasi kuat jalan sendiri-sendiri. Prinsip induvisualisme masyarakat, dinilainya mulai mengakar sehingga muncul kesan mengabaikan program-program pemerintah.
Pihaknya ingin membangun dan memperkokoh sinergitas antara masyrakat dan pemerintah, sehingga program-program pembangunan bisa berkesinambungan. “Hal ini adalah wujud kepedulian lembaga perguruan tinggi terhadap pemerintah. Dan ini harus dipaksakan karena keterlibatan perguruan tinggi dalam membangun sangat penting,” paparnya    
Dosen senior STKIP Bima ini manambahkan, pelaksanaan KKN Mandiri Terpadu dilakukan dengan beberapa karateristik seperti co-creation (gagasan bersama), co-financing (dana bersama), flexibility (keluwesan), sustainability (berkesinambungan) dan berbasis riset. “Karateristik ini tentu erat kaitannya dengan mahasiswa, dosen, institusi perguruan tinggi, pemerintah daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat,” jelasnya. (SM.01)
×
Berita Terbaru Update