Bima. (SM).- Dugaan
menggunakan genteng dan kayu yang tidak standar untuk pembangunan Unit Sekolah
Baru (USB) SMPN 3 Belo di Desa Ncera, dibantah ketua Komite Pembangunan,
Zainudin, AMd, Kamis (9/2) di Ncera.
Menurut Zainuddin, penggunaan
genteng dan kayu sudah disetujui tenaga konsultan. Bahkan, genteng yang
digunakan saat ini merupakan genteng yang sama digunakan USB lain di wilayah
Kabupaten Bima. “Bukan hanya saya yang menggunakan genteng semacam ini.
USB di Wera juga menggunakannya, kami pesan di satu tempat,” bantah
Zainuddin.
Lanjutnya, demikian juga dengan
kayu. Seluruh kayu yang digunakan di USB Ncera merupakan kayu yang di jual di
toko. Penolakan kayu yang digunakan sekarang, lantaran ada oknum yang memaksa
gunakan kayu hutan. “Kalau saya beli sama masyarakat, bagaimana dengan
pertanggungjawaban pembelanjaan nanti,” tampiknya.
Menurutnya, realisasi pembangunan
USB Ncera baru mencapai 70 persen. Dananya bersumber dari dana block grand
sebesar Rp800 juta, untuk pembangunan 2 lokal RKB, 1 kantor dan 1 WC, 1
musholah dan talud penahan air banjir sepanjang 80 meter serta pagar depan
sepanjang 70 meter serta talud jalan masuk ke sekolah. Selain itu, di dalam
RAB, tidak ada anggaran pembangunan dasar musholah. “Melihat kondisi terutama
letaknya yang agak rendah, terpaksa saya bangun pondasi musholah setinggi 2, 5
meter,” urai Zainuddin.
Bagaimana dengan desakan
pemilihan ulang KP? Zainuddin menyerahkan hal tersebut pada masyarakat. Dirinya
pasrah, yang penting sudah merasa puas dengan hadirnya sekolah baru. Kata dia,
perjuangan mendatangkan USB di Ncera, tidak mudah dan dilakukan sejak tahun
2004. “Saya cukup bangga dan puas, karena mampu menghadirkan sekolah baru di
Desa Ncera ini,” bangga Zainudin.
Kata dia, pengangkatannya sebagai
ketua KP bukan atas keinginan sendiri, namun melalui pemilihan oleh masyarakat
Ncera. “Saya menilai, ada oknum yang tak puas dengan hadirnya USB di Ncera ini.
Dan ada orang yang ingin mendiskreditkan KP karena keinginan mereka tidak bisa
di penuhi,” tandas Zainudin. (SM.12)