Bima, (SM).- Kehidupan umat beragama di Bima pada umumnya dipuji sangat rukun. Toleransi dalam menjalankan kepercayaan dan keyakinan masing-masing tidak ada yang saling menyinggung, sehingga tidak pernah muncul masalah.
Demikian penilaian perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTB H. Jamaludin Adam saat menyampaikan sambutan dalam rangka safari kerukunan tokoh agama dan lintas agama di Bima, Kamis (23/2).
“Melihat kehadiran peserta, mencerminkan kerukunan antar umat beragama di Bima,” ucapnya saat berpidato dalam kegiatan safari yang dipusatkan di halaman kantor Kemenag Kabupaten Bima tersebut.
Safari kerukunan antar umat beragama tersebut, turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi NTB H. Lalu Suhaimin Ismy selaku ketua rombongan, tokoh dari lima agama serta jajaran Kanwil Depag Provinsi NTB.
Dalam safari kerukunan tersebut, juga hadir seluruh komponen ulama di Bima. Seperti Ketua MUI Kabupaten Bima, KH Said Amin dan tokoh agama lainnya serta jajaran Kemenag Kabupaten Bima dan Kota Bima.
H. Jamaludin menyampaikan, jika semua komponen masyarakat maupun komponen agama berjalan dengan baik, maka potensi konflik atau permasalahan ditengah masyarakat tidak ada. “Saling memahami,” pintanya.
Ia mengatakan, semua agama di Indonesia tetap menginginkan kedamaian. Namun bisa saja muncul konflik, kalau tidak ada kerukunan dan kedamaian. “Mari kita persatukan kerukunan yang ada, supaya Bima ke depan lebih baik lagi,” ajaknya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bima H. Yaman menyampaikan ucapan terima kasihnya pada rombongan safari kerukunan lintas agama dan tokoh agama se Provinsi NTB. “Kami yakin dan percaya, kehadiran Kanwil memberikan kesejukan,” paparnya.
Kepala Kanwil Depag provinsi NTB H Lalu Suhaimin Ismy dalam kesempatan tersebut, memberikan simbolis sejumlah bantuan pada mesjid dan mushola di wilayah Kota dan Kabupaten Bima, bantuan sekolah umum.
Bantuan pada Pondok pesantren, bantuan pada sekolah-sekolah agama serta sejumlah bantuan lainnya. Total nilai bantuan yang disalurkan Kanwil Depag Provinsi NTB pada kesempatan itu senilai Rp650 juta. (SM 06)
