Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dewan Sorot Kondisi SMPN 15

24 Februari 2012 | Jumat, Februari 24, 2012 WIB Last Updated 2012-02-24T15:24:58Z

Kota Bima,(SM).- Kondisi SMPN 15 Kota Bima Kelurahan Oi Fo’o yang baru seumur jagung alias tidak lebih dari setahun, sejak dibangun 2011, mengalami kerusakan yang begitu parah, utama sekali menyangkut pengadaan meubler (meja kursi) yang dalam keadaan rusak berat atau tidak lagi bisa dipergunakan siswa setempat dalam proses belajar mengajar, seperti dilansir Suara Mandiri edisi Rabu (22/02), disorot pula legislative.

Ahmad Gani SH, legislator asal partai Bintang Reformasi yang bercokol di Komisi I DPRD setempat, mengaku kecewa dengan kenyataan dan kondisi sekolah yang baru saja dibangun dengan dana Negara begitu besar, sudah rusak dan tidak bisa difungsinkan sebagaimana yang diharapkan. Malah kata dia, seyogyanya kebijakan pengadaan meubler mestinya oleh pengambil kebijakan (pihak Dikpora dan Kepala sekolah) mestinya memngedepankan muttu dan kualitas serfta kelas kayu yang sesuai dengan bestek atau perintah yang tereta dalam persyaratan proyek dimakasud.
Diakuinya pula, saat turun lapangan dilokasi sekolah tersebut, memang telah terlihat sejumlah besar meja dan kursi yang rusak. Oleh dirinya sudah meminta pada pihak sekolah untuk mendesak kontraktor pengadaan agar sesegera mungkin mengganti dengan meja dan kursi baru yang lebih baik dan berkualitas sesuai dengan spek yang telah ditentukan. Bahkan kata dia, saat ditanya siapa yang akan bertanggung jawab atas keadaan meubler dan fisik sekolah yang sebagian pula sudah muali rusak, seperti lantai keramik yang retak, yang bertanggung jawab dimaksud, saling lempar tanggung jawab.
Mestinya, kata mantan pengacara ini, sesuai petunjuk teknis dan pentunjuk pelaksana (juklak Juknis) pembangunan fisik yang bersumber dari dana block grant, pengerjaan fisik dan pengadaan meublernya dilakukan secara bersama dengan mengutamakan sumbedr daya local dan sumber daya manusia setempat. “Bukan dikerjakan oleh kontraktor yang tidak jelas asal usulnya, “terangnya.
Untuk itu, pihaknya akan memanggil sejumlah penganggung jawab pekerjaan dimaksud, baik pihak kepala sekolah pun pihak Dinas Dikpora. Maksudnya, untuk mengetahui dan mengecaluasi, kenapa terjadi tingkat kesalahan dan kondisi yang begitu parah terhadap pengadaan meja dan kursi serta kondisi fisik sekolah lainnya;. Hal ini penting katanya, agar semua memiliki tanggung jawab moral dalam membangun daerah secara baik dan bermartabat.
Seperti dilansir sebelumnya, untuk pengadaan meubler meja dan kursi yang telah rusak itu, dari pantaun wartawan dan keluhan yang mengemuka dimasyaarakat setempat, menggunakan kayu local yang tidak berkualitas dan tidak sesuai dengan bestek yang ada. Semisal kayu Rida (bahasa Bima,red), banteng dan kayu kapuk serta sonokling. Belum lagi dalam pengerjaannya, sejumlah meja dan kursi tersebut tidak dipaku sekedarnya tanpa dilobangi alias dipakai skrup dari kayu. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update