Dompu, (SM).- Judi togel di Kabupaten Dompu semakin marak saja.
Bandar maupun agen togel secara terang – terangan membuka kegiatan haram
tersebut.
Pantauan wartawan, judi togel berlangsung terbuka dan diputar 3 kali
dalam sepekan. Hampir semua
lapisan masyarakat terlibat dalam judi togel. Euforia
masyarakat Dompu yang memasang judi togel, mudah terlihat pada jadwal
penarikan judi kupon putih tersebut dan jelang diumukan nomor togel yang
keluar.
Malah isu yang berkembang belakangan ini, jika keleluasaan oknum
bandar jaringannya membuka judi togel, diduga karena ada bekingan dari
aparat kepolisian dan oknum wartawan. Malah oknum wartawan disebut – sebut menerima
upeti tiap bulannya sebesar Rp60 juta perbulan. Dimana sumber anggaran itu dari
SH (bandar togel) yang ada di Dompu senilai Rp30 juta dan AL yang
juga bandar judi serupa di wilayah Sumbawa Rp30 juta.
Isu ini diduga terungkap dari mulut bandar togel terungkap semenjak
wartawan terus memuat berita tentang aksi judi togel di Dompu yang semakin
meraja lela.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Persiapan Cabang Dompu,H.
Abdul Muis SH, M.Si menuturkan, dirinya sangat menyayangkan jika benar
ada keterlibatan oknum wartawan dalam membekingi permainan judi togel. “Isu ini sangat melecehkan lembaga pers”,
ujarnya.
Memang harus diakui, kata dia, aksi judi togel sangat marak dan seolah kebebasan bandar judi
tersebut tanpa batas. “Harus
kita curigai, kenapa saat ini bandar judi togel begitu leluasa membuka
permainan ini, dibandingkan jaman Kapolres AKBP Kumbul KS“, terangnya.
Untuk itu, Muis meminta pada Kapolres Dompu untuk segera mengungkap
indikasi adanya keterlibatan oknum tertentu yang melindunginya, termasuk
disebutkan oknum wartawannya. “Berikan tindakan tegas kepada pelakunya. Seperti disebutkan oknum wartawan
yang terlibat dalam membekingi, kami mendukung untuk ditangkap”, ungkapnya.
Terkait hal itu, Kapolres Dompu AKBP Beny B.W SIK yang dikonfirmasi, Selasa (14/2) mengatakan,
dirinyapun tak laput dari terpaan isu telah menerima dana dari bandar togel
senilai Rp90 juta. Padahal
dirinya tak pernah menerimanya. “Isu itu hanya fitnah. Saya tidak pernah menerima dana oknum yang ditengarai
sebagai bandar togel”,
tegasnya.
Menurutnya, dirinya merasa dirugikan dengan isu dimaksud. Apalagi namanya
dicatut dalam tindakan yang salah. Padahal, aku Kapolres, dirinya yang tengah berupaya
memberantas bandar dan jaringan judi togel di wilayah ini, sehingga memberikan
kenyamanan bagi masyarakat. “Sejauh ini baru 4 orang pelaku judi togel yang kami amankan. Itupun bukan
bandarnya”, ungkapnya.
Kapolres menagretkan dalam waktu tiga bulan kedepan untuk menyisir pelaku
judi togel, serta berupaya memberantas bandarnya. Bila perlu dirinya akan
terlibat langsung dalam operasi dimaksud. (SM.15)