Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Headline

18 Februari 2012 | Sabtu, Februari 18, 2012 WIB Last Updated 2012-02-18T14:32:22Z

Warga Pulau Bajo Kesulitan Air Bersih
Dompu, (SM).- Lebih dari satu tahun terakhir ratusan KK di pulau Bajo, Desa Kawangko, Kecamatan Manggelewa mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Untuk mendapatkan air minum dan keperluan lainnya, warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Mereka harus menyebrang lautan dengan perahu untuk mengambil air pada dusun seberangnya yang masih dalam wilayah Desa Kawangko.

Kepala Desa Kawangko, Syaiful pada Jum’at (17/2), menyatakan, warga setempat memang lebih dari satu tahun terakhir tak lagi mendapat pasokan air bersih. Padahal biasanya, warga menerima kiriman air dari Dusun Kawangko yang dialirkan melalui pipa di dasar laut. Karena mesin penyedot sekaligus pendorong air menuju  Pulau Bajo telah macet, sehingga warga tak lagi menerima air tersebut. Sempat masuk proyek dari PNPM Mandiri senilai Rp 370 juta  untuk mengoptimalisasi penyaluran air bersih ke Pulau Bajo, tapi  proyek itu tak bertahan lama, terangnya.
Selama kerusakan itu terjadi, warga terpaksa mengambil air dengan jirigen. Tentunya mereka harus menyeberang laut dengan perahu sendiri, bahkan pula yang tak punya transpor sendiri harus mengeruk kocek untuk menyewanya. Tak sampai disitu saja, air yang mereka ambil tidak gratis, melainkan harus dibayar pula. Hitung – hitung dalam sehari warga harus mengeluarkan uang minimal Rp10 ribu untuk memperoleh air, ujarnya.
Kesulitan  air bersih yang dirasakan warga Pulau Bajo merupakan fenomena yang cukup memprihatinkan. Setiap hari mereka terpaksa irit menggunakan air tawar. Malah  untuk mandi saja, warga sudah membiasakan diri hanya sekali dalam sehari dan volume air yang sangat terbatas.
Keterangan Kades tersebut didengar langsung pada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Ir. Syarifuddin dan anggota DPRD Dompu dari Komisi II, Kaharuddin Ase yang pada saat itu turun meninjau langsung kondisi warga Pulau Bajo yang menderita krisis air bersih.
Kadislutkan, Ir. Syariuddin mengatakan, tahun 2012 ini pihaknya ada anggaran sebesar Rp90 juta dari DAK tahun 2012 yang diperuntukan bagi pembangunan sarana air bersih yang disalurkan ke Pulau Bajo, sehingga warga setempat tak lagi menderita kekurangan air. Soal sumber air, akan diambil dari wilayah seberang”, ujarnya.
Terdapat dua sumber air yang rencananya akan disuplai ke Pulau Bajo, yakni milik PDAM dan sumber air yang ada di lahan Kaharuddin Ase yang juga warga Dusun Kawangko. Tambah Syarifuddin, sejauh ini pihaknya belum menarik kesimpulan tentang sumber mata air mana yang akan dipakai. Akan tetapi warga Pulau Bajo secara utuh menginginkan agar air diambil dari sumber mata air yang ada di lahan Kaharuddin Ace. Alasannya, karena air dari lokasi itu bekualitas dan debitnya besar yang diperkirakan mencapai 2 liter perdetik. Jika warga sepakat menginginkan air di lahan Pak Kaharuddin, kami pun tidak bisa menolak, ungkapnya.  
Selain bantuan perbaikan sarana air bersih, paket lain yang juga bersumber dari DAK diperuntukan bagi pembangunan dua lantai jemur pada dua dusun  di Pulau Bajo yang totalnya sebesar Rp70 juta.
Terlebih lagi, ada pula bantuan yang dibawa oleh DKP untuk wilayah setempat yang bersumber dari KPDT tahun 2012, diperuntukan bagi perbaikan dermaga penyebrang Pulau Bajo sebesar Rp100 juta dan pembangunan lantai jemur rumput laut Rp100 juta. Jadi sejumlah bantuan yang kami paparkan, akan dicairkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dipihak ketigakan, katanya. 
Sementara itu Kaharuddin Ace, anggota DPRD Dompu Komisi II mengatakan, masyarakat Pulau Bajo mesti bersyukur dan berterima kasih  kepada pemerintah, karena selama bertahun – tahun daerah ini selalu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, penataan sarana tempat tinggal, optimalisasi air bersih dan bantuan pembinaan terhadap usaha budidaya rumput laut.
Tentu hal itu harus pula disambut dan didukung dengan baik. Masyarakat bahkan harus berjuang keras dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, karena secara tidak langsung hal demikian telah memberikan kontribusi positif terhadap  pemerintah daerah ini. Di sisi lain, politisi PAN ini menegaskan, sebagai warga asli Desa Kawangko dirinya menginginkan masyarakat Pulau Bajo supaya proaktif dan memiliki semangat untuk menjaga sarana dan prasarana yang diberikan. Salah satunya sarana air bersih yang akan dibangun oleh DKP. Percuma saja mesin dan peralatan lain dibeli dengan anggaran yang mahal, jika masyarakat tidak mau menjaga dan merawatnya, pungkasnya. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update