Warga Pulau Bajo Kesulitan Air Bersih
Dompu, (SM).- Lebih dari satu
tahun terakhir ratusan KK di pulau Bajo, Desa Kawangko, Kecamatan Manggelewa
mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Untuk mendapatkan air minum
dan keperluan lainnya, warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Mereka
harus menyebrang lautan dengan perahu untuk mengambil air pada dusun seberangnya
yang masih dalam wilayah Desa Kawangko.
Kepala Desa Kawangko, Syaiful pada Jum’at (17/2),
menyatakan, warga setempat
memang lebih dari satu tahun terakhir tak lagi mendapat pasokan air
bersih. Padahal biasanya, warga menerima kiriman air dari Dusun Kawangko yang
dialirkan melalui pipa di dasar laut. Karena mesin penyedot sekaligus pendorong
air menuju Pulau Bajo telah macet, sehingga warga tak lagi menerima air
tersebut. “Sempat masuk
proyek dari PNPM Mandiri senilai Rp 370 juta untuk mengoptimalisasi
penyaluran air bersih ke Pulau Bajo, tapi proyek itu tak bertahan lama”, terangnya.
Selama
kerusakan itu terjadi, warga terpaksa mengambil air dengan jirigen.
Tentunya mereka harus menyeberang laut dengan perahu sendiri, bahkan pula
yang tak punya transpor sendiri harus mengeruk kocek untuk menyewanya. Tak
sampai disitu saja, air yang mereka ambil tidak gratis, melainkan harus dibayar
pula. “Hitung – hitung
dalam sehari warga harus mengeluarkan uang minimal Rp10 ribu untuk memperoleh
air”, ujarnya.
Kesulitan
air bersih yang dirasakan warga Pulau Bajo merupakan fenomena yang cukup
memprihatinkan. Setiap hari mereka terpaksa irit menggunakan air tawar.
Malah untuk mandi saja, warga sudah membiasakan diri hanya sekali dalam
sehari dan volume air yang sangat terbatas.
Keterangan
Kades tersebut didengar langsung pada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Ir.
Syarifuddin dan anggota DPRD Dompu dari Komisi II,
Kaharuddin Ase
yang pada saat itu turun meninjau langsung kondisi warga Pulau Bajo yang menderita
krisis air bersih.
Kadislutkan, Ir. Syariuddin
mengatakan, tahun 2012 ini pihaknya ada anggaran sebesar Rp90 juta dari DAK
tahun 2012 yang diperuntukan bagi pembangunan sarana air bersih yang disalurkan
ke Pulau Bajo, sehingga warga setempat tak lagi menderita kekurangan air. “Soal sumber
air, akan diambil dari wilayah seberang”,
ujarnya.
Terdapat dua
sumber air yang rencananya akan disuplai ke Pulau Bajo, yakni milik
PDAM dan sumber air yang ada di lahan Kaharuddin Ase yang juga warga Dusun
Kawangko. Tambah Syarifuddin, sejauh ini pihaknya belum menarik kesimpulan
tentang sumber mata air mana yang akan dipakai. Akan tetapi warga Pulau Bajo
secara utuh menginginkan agar air diambil dari sumber mata air yang ada di
lahan Kaharuddin Ace. Alasannya, karena air dari lokasi itu bekualitas dan
debitnya besar yang diperkirakan mencapai 2 liter perdetik. “Jika warga
sepakat menginginkan air di lahan Pak Kaharuddin, kami pun tidak bisa menolak”, ungkapnya.
Selain bantuan
perbaikan sarana air bersih, paket lain yang juga bersumber dari DAK
diperuntukan bagi pembangunan dua lantai jemur pada dua dusun di
Pulau Bajo yang totalnya sebesar Rp70 juta.
Terlebih lagi,
ada pula bantuan yang dibawa oleh DKP
untuk wilayah
setempat yang bersumber dari KPDT tahun 2012, diperuntukan bagi perbaikan
dermaga penyebrang Pulau Bajo sebesar Rp100 juta dan pembangunan lantai
jemur rumput laut Rp100 juta. “Jadi sejumlah
bantuan yang kami paparkan, akan dicairkan dalam waktu yang tidak terlalu lama
dan dipihak ketigakan”,
katanya.
Sementara itu
Kaharuddin Ace, anggota DPRD
Dompu Komisi II mengatakan, masyarakat Pulau Bajo mesti bersyukur dan
berterima kasih kepada pemerintah, karena selama
bertahun – tahun daerah ini selalu mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah, penataan sarana tempat tinggal, optimalisasi air bersih dan bantuan
pembinaan terhadap usaha budidaya rumput laut.
Tentu hal itu
harus pula disambut dan didukung dengan baik. Masyarakat bahkan harus
berjuang keras dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, karena secara
tidak langsung hal demikian telah memberikan kontribusi positif terhadap
pemerintah daerah ini. Di sisi lain, politisi PAN
ini menegaskan, sebagai warga asli Desa Kawangko dirinya menginginkan
masyarakat Pulau Bajo supaya proaktif dan memiliki semangat untuk menjaga
sarana dan prasarana yang diberikan. Salah satunya sarana air bersih yang akan
dibangun oleh DKP. “Percuma saja
mesin dan peralatan lain dibeli dengan anggaran yang mahal, jika masyarakat
tidak mau menjaga dan merawatnya”, pungkasnya. (SM.15)