Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gubernur Ajak Rubah Keterbatasan jadi Tantangan

15 Februari 2012 | Rabu, Februari 15, 2012 WIB Last Updated 2012-02-14T23:31:30Z

Bima, (SM).- Di tempat kerja baru, jajaran aparatur pemerintah di sejumlah bagian Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Bima bekerja dengan sarana dan perangkat yang terbatas, sangat berbeda pada tempat kerja sebelumnya. Kendati demikian, Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi, MM berharap, segala keterbatasan yang ada di tempat baru, dirubah dengan tantangan. Tanpa mengurangi porsi optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
Saat memberikan sambutan pada acara silaturrahim Gubernur NTB dengan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bima di lapangan tenis Loka Latihan Kerja (LLK), Selasa kemarin, pria yang biasa dipanggil Tuan Guru Bajang itu mengatakan, kedatangannya ini merupakan pendahuluan dari agenda pokok yang dilaksanakan besok pagi (hari ini) di kantor WaliKota Bima yaitu rapat koordinasi Gubernur dan seluruh Walikota dan Bupati se NTB, serta FKPD, baik tingkat Provinsi maupun tingkat Kota dan Kabupaten se NTB.

Untuk membicarakan beberapa hal yang penting, memastikannya berjalan dengan baik, untuk menjamin keberhasilan dan kesuksesan program-program pembangunan di NTB. “Mengapa ada pendahuluan, karena memang Kabupaten Bima baru melewati satu dinamika yang luar biasa. Satu dinamika kemasyarakatan dan politik daerah. Satu dinamika yang mungkin spectrum nya itu kecil atau lokal, tapi kemudian melebar dan meluas dampaknya dan berujung pada musibah yang merugikan,” katanya.
Maka dari itu, pertemuan tersebut yang pertama bermaksud menunjukan, semua perangkat negara yang berada di NTB adalah satu kesatuan. Kedatangannya sebagai bentuk rasa simpati sekaligus sekaligus juga rasa empati terhadap apa yang terjadi di Kabupaten Bima. “Simpati itu perasaan ikut merasakan. Tetapi empati, lebih dari itu. Empati itu mencoba mendudukan diri sendiri pada persoalan orang yang sedang merasakannya,” ujarnya.
Maka dalam posisi simpati dan empati, dia menyampaikan apresiasi kepada jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Bima. Karena, meski musibah tersebut menyebabkan satu sarana vital dan pendukung utama pelaksanaan tugas pemerintahan daerah serta pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatakan menjadi tidak berfungsi, namun dirinya melihat komitmen yang kuat untuk terus melayani masyarakat.
“Buktinya, sehari setelah musibah itu, Bupati langsung mengeluarkan SK, pemindahan tempat kerja baru dan memastikan fungsi-fungsi pemerintah daerah terus berjalan, terlepas kekurangan sarana yang ada,” jelasnya.
Yang kedua, dia melanjutkan, baik dirinya berada dalam posisi sebagai kepala daerah untuk menjalankan tugas desentralisasi, kepala daerah otonom yakni provinsi, maupun fungsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, dirinya meminta kepada seluruh aparatur yang ada, baik yang struktural, yang memegang jabatan struktural, eselon II, III dan IV, maupun aparatur fungsional, agar tetap optimal menjalankan tugas seperti biasa.
“Tidak usah terpengaruh, rubahlah keterbatasan ini menjadi tantangan, untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa kita bekerja untuk mengabdi kepada masyarakat, karena kami abdi masyarakat, abdi negara dan abdi pemerintah,” ajaknya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update