Bima, (SM).- Pemerintah
Kecamatan Woha Kabupaten Bima, diminta serius mengurus kos, kios yang dibangun
oknum warga secara liar di Pasar Tente. Pasalnya, bangunan tersebut diprediksi
memancing warga lain untuk mendirikan bangunan yang sama di lokasi setempat.
Edy Gunawansari atau yang biasa
disapa SBY, pada Koran ini, Selasa (14/2) mengatakan, keberadaan kios,
kos-kosan yang dibangun di lahan pasar yang nota bene milik pemerintah oleh
oknum warga bernama Saleh tersebut, memunculkan kecemburuan dari warga lainnya.
Pasalnya, kos, kios dijadikan lahan bisnis oleh Saleh.
Menurut SBY, sekitar tiga tahun
lalu, terdapat 10 orang warga Desa Tente yang diberikan ijin oleh Camat Woha
semasa kepemimpinan Drs. Ruslan untuk membangun kios di lokasi setempat. Tak
lama kemudian, kesepuluh orang warga tersebut menyerahkan bangunan pada Saleh
dengan kompensasi uang sebesar Rp2,5 juta.
“Sebelumnya, 10 orang warga itu
memberikan uang masing-masing Rp100 ribu kepada kepala desa Tente sebagai administrasinya.
Ironisnya lagi, dua unit MCK yang dibangun pemerintah di lokasi pasar,
dimanfaatkan oleh Saleh untuk menarik biaya kepada pengguna. dan uang itu
sepenuhnya diambil Saleh,” beber SBY.
Nah, lanjutnya, jika Pemerintah
Kecamatan Woha atau Dinas Pendapatan Kabupaten Bima tidak menggubris keberadaan
bangunan liar tersebut, dirinya dan beberapa warga lain hendak mendirikan
bangunan yang sama untuk dijadikan lahan bisnis. “Saleh bisa mendirikan
bangunan permanent diatas tanah pemerintah, kami juga ingin melakukan hal
seperti itu. karena bisa menguntungkan,” papar SBY.
Menurutnya, pemerintah tak
seharusnya membiarkan masalah seperti itu berlarut-larut. Kendati kategori
masalahnya kecil, aparat harus bereaksi secepat mungkin agar tidak berkembang
dan dijadikan dasar masyarakat lain untuk mengajukan protes hingga berujung
pada aksi yang tak diinginkan.
“Kita semua menginginkan wilayah
kita ini aman dan damai. Nah, kondisi seperti ini harus dibentuk oleh
pemerintah dengan mengambil tindakan tegas terhadap sesuatu yang tidak
berdasar. Kalau boleh jujur, kami sebagai warga Tente merasa cemburu dengan
sikap Saleh yang mendirikan bangunan diatas lahan pemerintah untuk dijadikan
lahan bisnis,” ketusnya.
SBY berharap, Camat Woha bersama
pasukan Trantib-nya yang seabrek, bisa bergerak cepat membongkar bangunan liar
tersebut. Karena jika tidak, masyarakat bisa berasumsi yang bukan-bukan
terhadap Pemerintah Kecamatan Woha. “Kalau pemerintah kecamatan tidak segera
membongkar bangunan liar di pasar Tente, bisa saja orang berasumsi bahwa
didirikannya bangunan itu atas restu camat dan ada apa-apanya,” tandasnya. (SM.12)