Kota Bima, (SM).- Merasa kesal atas tingkah pola
Sekretaris Dewan (Sekwan) yang jarang masuk kantor dan tidak tanggap terhadap
persoalan yang dibutuhkan para anggota (legislatif) sesuai kewajiban
kesekretariatan yang diembannya, sejumlah anggota DPRD Kota Bima utama sekali
yang ada di Panitia Khusus (Pansus) pembahasan hasil Kunjungan Kerja (Kunker)
terhadap evaluasi APBD 2011 SKPD, meminta Walikota Bima, untuk segera mencopot
dan menganti Sekwan, Ir Hamdan dengan pejabat lain yang lebih berkompoten dan
memahaami tugas, fungsi dan kewajibannya.
Bola panas desakan pencopotan Sekwan
yang baru seumur jagung itu, mengemuka dan dilontarkan tegas sejumlah legislatif.
Mereka yang menyuarakan penggantian Sekwan itu, diantaranya, Sudirman Dj SH,
Drs H Muhtar Yasin, Subhan HM Nur SH, Muhammad Salahuddin SE, Anwar Arman SE
dan sejumlah lainnya.
Alasan yang begitu prinsip adanya
desakan mencopot Hamdan dari kursi Sekwan, disampaikan para legislator
tersebut, lebih disebabkan fungsi dan tugas serta kewajiban administrasi serta
kebutuhan akan kebijakan administrasi Sekwan yang diharapkan setiap adanya
agenda sidang dan sejumlah rapat penting lainnya, begitu sulit dan dirasa
terhambat, akibat yang bersangkutan jarang ada dikantor dan tidak mengfungsikan
diri selaku pejabat administrator dilembaga tersebut.
Parahnya, tuding sejumlah anggota
dewan, ketidak-aktifan dan jarangnya masuk kantor Sekwan, justeru berada di
tempat lain alias lebih banyak mejeng di Pemkot. “Memangnya dia pejabat di
tempat lain, “ heran sejumlah anggota dewan. Hingga terkesan seperti anak ayam
kehilangan induk, kerana sejumlah kegiatan dan agenda sidiang dan rapat serta
hal lain yang dihajatkan, tidak terselesaikan dan tidak berujung. Hal itu kata
mereka, tidak bisa dibiarkan, karena akan mengganggu proses dan tugas dewan
selaku bagian pemerintah dalam melayani kepentingan masyarakat.
Dicontohkan mereka, untuk kegiatan
pansus seperti memanggil eksekutif (sejumlah SKPD) untuk menggelar dengar
pendapat soal hasil kunker terhadap evaluasi APBD 2011, yang hingga kini tidak
juga dihadiri SKPD dimaksud, mestinya, Sekwan dan jajaran sekretariatan yang
ada di lembaga DPRD Kota Bima, berperan aktif mengkomunikasikan penyebab
ketidak hadiran SKPD tersebut, dalam memenuhi panggilan resmi pihaknya. Tetapi
faktanya, Sekwan tidak berperan bahkan tidak ada dit empat. “Sekarang saja
tengah menghadiri kegiatan dinas. Memang terkait tugas dan fungsinya selaku
Sekwan. Tetapi sangat disayangkan, untuk kegiatan itu saja dan mengatasnamakan
lembaga dewan dia bias memenuhi hajtanya. Untuk kewajiban lain yang urgensi
dengan tugasnya dilembaga dewan seperti dimaksud, koq, jarang ada dan tidak
bias dipenuhi, “sentil mereka.
Oleh karena itu, sejumlah anggota
dewan, baik disampaikannya Selasa dan Rabu kemarin, mendesak dengan sangat,
agar jabatan Hamdan, selaku Sekwan segera dicopot dan digantikan dengan pejabat
lain. Secara tegas pula, keinginan dan desakan pencopotan Sekwan, sama sekali
tidak bernuansa politis meski pihaknya sebagai lembaga politis. “Ini murni
tuntutan kebutuhan dan akselerasi proses kewajiban lembaga dewan terhadap
pelayanan dan pemenuhan kebutuhan daerah dan masyarakat”, tepis sejumlah
anggota dewan.
Soal siapa yang cocok untuk
menempati kursi Sekwan, sepenuhnya menjadi kewenagan prerogatif Walikota Bima.
Artinya, dewan hanya butuh pejabat yang memahami tugas dan fungsi serta
kewajiban sebagai Sekwan. Bukan yang sering meninggalkan tugas dan jarang masuk
kantor.
Sekwan yang dimintai tanggapan atas
desakan sejumlah anggota dewan tersebut, tidak berada di kantor. Beberapa staf
yang ditanyai, mengaku, Sekwan tengah berada di luar daerah guna mengikuti
kegiatan kedinasan. “Sekwan tengah mengikuti acara di luar daerah. Kemarin
(Rabu lalu) berangkatnya”, ujar beberapa staf. Demikian juga ketika dihubungi
via seluler beberapa kali, tidak aktif. (SM.08)