Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Brimob Jatim Bangun Kemitraan dengan Pola Polmas

02 Februari 2012 | Kamis, Februari 02, 2012 WIB Last Updated 2012-02-02T14:52:51Z

Bima, (SM).- Kaden Sargas Brimob Polda Jatim, Kompol Teguh Triwantoro SiK mengatakan, salah satu model pendekatan yang saat ini dikedepankan pihaknya dalam mewujudkan rasa aman, nyaman dan kondusif di Sape, dengan metode pendekatan Polmas (Perpolisian Masyarakat).

Dijelaskannya, secara garis besar, Polmas bisa merupakan suatu strategi dan juga merupakan suatu falsafah. Sebagai strategi, Polmas merupakan model Perpolisian yang menekankan kemitraan yang sejajar antara petugas Polmas dengan masyarakat lokal dalam menyelesaikan dan mengatasi setiap permasalahan sosial yang mengancam Kamtibmas serta ketentraman kehidupan masyarakat setempat, dengan tujuan untuk mengurangi kejahatan dan rasa ketakutan akan kejahatan serta meningkatkan kualitas hidup warga setempat. Sedangkan sebagai sebuah falsafah, Polmas mengandung makna sebagai sebuah model perpolisian yang menekankan hubungan yang menjunjung nilai-nilai sosial dengan menampilkan sikap santun dan saling menghargai antara Polisi dan warga masyarakat.
Di Indonesia, pelaksanaan Polmas secara yuridis diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia  No. Pol. : Skep/737/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang kebijakan dan strategi penerapan model perpolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri berselang beberapa tahun kemudian Polri mengeluarkan Peraturan Kapolri Nomor 7 tahun 2008 tentang pedoman dasar strategi dan implementasi pemolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri.
Perkap ini sendiri bertujuan sebagai bentuk akselerasi Polmas termasuk diantaranya dengan memperkuat kemitraan antara Polisi dan Masyarakat. Sistem Polmas di Indonesia memang terbilang berbeda dengan penerapan community policing dinegara-negara lain, hal ini disebabkan adanya penguatan atas kearifan lokal yang dikedepankan dan dijunjung tinggi pada penerapannya di Indonesia. Kondisi ini disebabkan adanya kemajemukan atau heterogenitas masyarakat yang ada diberbagai belahan daerah diseluruh Indonesia.
Dalam rangka pemulihan situasi keamanan di wilayah Bima terutama di kecamatan Sape, Brimob Jatim melanjutkan program kegiatannya menjalin kemitraan dengan masyarakat dan setiap kegiatan yang telah dilaksanakan setiap minggu diadakan rapat analisa dan evaluasi (anev) kegiatan Satgas yang dipimpin langsung oleh Kepala Detasemen Penugasan Brimob Jatim Kompol Teguh Triwantoro, SIK.
 “Anev dan koordinasi kami lakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan memperbaikinya agar pelaksanaan kegiatan ke depan/selanjutnya dapat terlaksana lebih baik serta tetap dilaksanakan secara konsekuen, konsisten dan komitmen oleh masing-masing unit Pos”, tutur Kompol Teguh yang juga seorang atlit Judo Polri dan baru saja menyelesaikan pendidikan di Thailand ini.
Kegiatan jalin kemitraan ini merupakan salah satu bentuk reformasi birokrasi Polri dalam program Grand Strategi Polri 2010-2015 yaitu Partnership building 2010-2015 dilakukan terhadap para tokoh agama, tokoh politik, tokoh adat, intelektual, pengusaha, media massa, organisasi masyarakat, LSM dan melibatkan seluruh komponen masyarakat Sape. Hal ini dilaksanakan dengan cara melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor-kantor instansi, ke rumah-rumah masyarakat ataupun kunjungan ke kantong-kantong komunitas masyarakat, yang utama dari pola kemitraan ini adalah melakukan tindakan pertama untuk memberi rasa aman, nyaman dan tenteram dalam rangka mengembalikan trauma masyarakat pasca kejadian pelabuhan Sape. (SM.13)
×
Berita Terbaru Update