Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Aliran Uang Rentenir ke Banggar Capai Rp85 juta?

23 Februari 2012 | Kamis, Februari 23, 2012 WIB Last Updated 2012-02-23T13:33:56Z

Dompu, (SM).- Uang pinjaman mantan bendahara Setda Muhamad dari rentenir, diantaranya diduga mengalir ke sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Dompu mencapai Rp85 juta. Totalnya mencapai Rp85 juta yang saya kasi ke sejumlah anggota Banggar DPRD, terang Muhamad ketika ditemui sejumlah wartawan di kediamannya Rabu (22/2).

Uang sebesar itu disinyalir untuk melobi – lobi sejumlah anggota Banggar agar menaikan pos anggaran SKPD Setda dari Rp1M menjadi Rp2M pada APBD Perubahan 2011.
Kata Muhamad, uang Rp85 juta diberikan sebanyak dua tahap. Tahap pertama sebanyak Rp40 juta. Uang itu terindikasi disalurkan ke  pihak Banggar. Ia merincikan R mendapat Rp10 juta, I sebesar Rp10 juta, K sebesar Rp15 juta dan S mendapat Rp5 juta. Untuk R kami kasi uangnya di kediamannya, I melalui transfer rekening,  K dibawa langsung ke rumahnya dan S juga dibawa ke rumahnya, tandasnya.
Sedangkan penyerahan uang tahap kedua berlangsung pada malam tanggal 23 September 2011 sekitar pukul 22.00 wita, ketika masih gencar pembahasan anggaran perubahan.  Lanjutnya, uang diterima oleh Fd dan bukti penerimaanya berupa kwitansi yang dia tanda tangani sampai sekarang masih dipegang Muhamad. 
Setelah uangnya diterima, Fd membawanya ke salah orang anggota Banggar  berinisial D di gedung dewan. Sementara Muhamad dan rekan kerjanya Furkan menyusul sekitar pukul 22.00 Wita.
Kami tiba belakangan di kantor Dewan. Sementara Fd tengah menunggu kami di dalam ruangan salah satu Komisi. Yang masuk ke ruangan komisi hanya saya, sedangkan rekan saya Furkan berada di luar ruangan, terangnya lagi.
Menurut pengakuan Muhamad, kehadirannya pada malam itu untuk menyaksikan langsung proses transaksi uang sebesar Rp45 juta yang  sebelumnya sudah diserahkan kepada Fd sebagai perantaranya.  Saya ingin mastikan apakah Fd sudah menyerahkan uangnya atau belum. Makanya saya hadir untuk menyaksikan langsung penyerahan uang itu, tambahnya.
Lebih jauhnya, uang terlihat telah dimasukan ke beberapa amplop. Rencananya amplop berisi uang tersebut akan dibagikan kepada sejumlah anggota Banggar yang belum kebagian jatah. Sedangkan yang sudah menerima tak perlu diberikan lagi.  Saya tahunya uang yang ada sudah diamplopkan ke beberapa bagian, kemudian akan diserahkan kepada sejumlah anggota Banggar. Kalau soal disampaikan atau tidak saya sendiri tidak tahu, terangnya.
Dari jumlah uang Rp45 juta yang diserahkan itu D dipatok jatahnya Rp10 juta. Kemudian dia mendapat tambahan  uang Rp5 juta pada saat penyampaian pandangan Banggar terhadap RAPBD Perubahan sehingga total anggaran yang mengalir ke D sebanyak Rp15 juta. Saat ribut – ribut pada malam itu, D saya berikan uang Rp5 juta, terangnya.
Dirinya siap memberikan keterangan sebagai saksi pada kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan  pihak dewan terhadap Sri Guna.
Di tempat terpisah anggota dewan K yang dikonfirmasi membantah keras tudingan itu. Katanya, itu adalah fitnah yang sengaja dilemparkan lawan politiknya untuk menjatuhkan reputasinya di hadapan publik. Kapan dan dimana saya mengambil uang itu. Jangan hanya melempar isu murahan yang supaya menjatuhkan reputasi saya, tegasnya.
Menurutnya inipun adalah sebuah upaya untuk membunuh karakternya. Karena ia menyadari begitu banyak pihak yang ingin menyerang dirinya dan sejumlah anggota dewan yang lain dengan berbagai cara – cara yang tidak elegan. Tapi pihaknya telah menyampaikan laporan ke kepolisian terkait pencemaran nama baik terhadap diri mereka. Sekarang kami sudah tempuh upaya hukum. Dipengadilan kita akan buktikan siapa yang benar dan yang salah dalam kasus ini, tandasnya.
Sementara S anggota dewan yang juga disebut sebagai penerima aliran dana itu membantah keras tudingan dimaksud. Dirinya merasa tak pernah didatangi Muhamad dengan membawa sejumlah uang pelicin guna menaikan pos anggaran Setda dari Rp1 miliar menjadi Rp2 miliar. Kami merasa ini  adalah fitnah terhadap institusi kami. Lagipula saya tidak kenal juga dengan bendahara yang bernama Muhamad itu, tandasnya. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update