Bima, (SM).- Usai melakukan aksi di kantor Pemkab Bima dan membebaskan tahanan yang terkait kasus di Pelabuhan Sape beberapa waktu lalu, warga Kecaatan Lambu kembali memblokir di sepanjang jalan, Kamis (26/1) lalu. Hal tersebut dilakukan warga untuk berjaga-jaga adanya aparat kepolisian yang masuk di wilayah Kecamatan Lambu untuk melakukan penangkapan.
Salah seorang warga Lambu yang tidak ingin disebut identitasnya, aksi blokir jalan itu dilakukan, karena adanya isu yang berkembang akan ada polisi yang melakukan penangkapan. Selain itu, pemblokiran dilakukan menghindari adanya penyerangan di Kecamatan Lambu oleh massa Bupati.
“Meski belum ada polisi yang masuk, kami tetap waspada, suasana seperti ini kami harus hati-hati jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski jalan ini diblokir, masyarakat pengguna jalan tetap bisa melintas dengan menggunakan sepeda motor,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Ismail. Menurut dia, selain menjaga masuknya orang lain dan aparat kepolisian, upaya blokir jalan tersebut juga sebagai bentuk protes terhadap pemerintah, agar tuntutan mereka tentang pencabutan SK 188 dicabut. “Jika pemerintah mau mengindahkan tututan masayarakat, tidak mungkin terjadi pembakaran kantor Camat Lambu dan Kantor Bupati Bima,” tegasnya. (SM.13)
.
