Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ketua PGRI Sesalkan Mutasi Kepsek

01 Maret 2013 | Jumat, Maret 01, 2013 WIB Last Updated 2013-02-28T17:30:00Z


Kota Bima, (SM).- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima Drs. H.Sudirman M.Si menyesalkan mutasi sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) oleh Walikota Bima beberapa waktu lalu. Pasalnya, mutasi tersebut tidak tepat dilaksanakan disaat menjelang Ujian Nasional.

Saat memberikan keterangannya Kamis (28/2), Sudirman mengaku, moment mutasi untuk sejumlah Kepsek sangat tidak tepat karena tidak lama lagi, siswa akan menghadapi UN. Mestinya, UN dijadikan pertimbangan Pemerintah Kota Bima, karena dikhawatirkan menghambat proses pelaksanaan UN.
Ia juga menyoroti jika mutasi tersebut mengabaikan asas profesionalisme. Letaknya, yakni pada beberapa kesempatan Walikota Bima sering menyampaikan siap memutasi Kepsek, jika yang bersangkutan bermasalah. “Kenyataan yang terjadi, Kepsek yang bermasalah justru tidak dimutasi. Dan yang tidak bermasalah, malah dimutasi,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pengangkatan Kepsek harus memiliki pertimbangan, tidak sembarangan diangkat begitu saja. Tapi melalui proses kualifikasi. Diantaranya mendapatkan sertifikat dari LPMP sebagai Kepsek. “Jadi bisa disimpulkan, yang layak diangkat menjadi Kepsek itu adalah yang betul-betul punya kompetensi,” tukasnya.
Ditanya apakah tidak ada nuansa politik pada mutasi itu, Sudirman enggan menjawabnya, karena itu adalah urusan Pemerintah Kota Bima.
Di tempat berbeda, pemerhati pendidikan di Kota Bima, Arifudin justru menilai mutasi kemarin kental dengan nuansa politik dan tanpa dilakukan analisa mendalam. “Orang-orang yang dimutasi seperti Kepala SDN 27 Kota Bima dimutasi karena pertimbangan kedekatan dengan pasangan calon lain yang ikut Pemilukada Kota Bima,” sorotnya.
Ia juga mengaku, pada tiap kesempatan berpidato, Walikota Bima mengaku akan memutasi Kepsek jika bermasalah. Namun faktanya, Kepsek yang dimutasi, bukan yang bermasalah. ”Banyak ko’ Kepsek yang selalu bermasalah, tapi tetap dipertahankan. Kesimpulan saya, mutasi ini tidak professional dan tidak atas kebutuhan,” sorotnya. (bnq)
×
Berita Terbaru Update