Bima, (SM).- Saat menggelar aksi di perempatan menuju Pelabuhan Sape, Kecamatan Sape, Jum’at kemarin, massa tak beranjak, tetapi menggelar Sholat Jum’at di jalan.
 |
| Add caption |
Liputan Suara Mandiri, dengan menggunakan fasilitas seadanya massa mengggelar shalat Jum’at. Terlihat deretan kaum laki-laki menggunakan tarpal sebagai alasnya, sedangkan bagian perempuan menggunakan karung plastik. Kendati menggunakan tempat yang sederhana dan panas menyengat, sholatat Jum’at berjalan dengan khusuk.
Sebagian wartawan yang turut hadir meliput aksi demo tersebut, ikut menjadi jama’ah Shalat Jum’at, karena lokasi aksi demo warga, agak jauh dengan masjid.
Meski fasilitas yang digunakan sangat darurat, ibadah yang dilaksanakan sekali dalam sepekan itu tidak berbeda dari biasanya. Yang bertindask sebagai khotib pada saat itu merupakan salah seorang warga yang melakukan aksi demonstrasi.
Setelah menunaikan kewajiban tersebut, massa aksi berkumpul dan melanjutkan aksi. Saat itu, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Umran tidak berorasi panjang lebar, hanya membaca empat tuntutan. Yakni, mendesak Bupati Bima untuk segera mencabut SK 188, mendesak Kapolrest Bima Kota segera membebaskan warga Lambu dan mahasiswa dalam tahanan dan mendesak pembentukan tim untuk menyelesaikan konflik Agraria. Usai membacakan tuntutan tersebut, warga Lambu pulang dengan tertib. (SM.07)
